art by me

Manfaat Menjadi Orang Jujur

Selasa, September 20, 2016

Kalau kamu lagi ngobrol atau baca, apa yang ada di pikiranmu waktu denger/baca kata "Jujur"? Kata orang jaman sekarang punya teman/kolega yang jujur itu susah. Kalau hanya sekedar white lies mungkin bisa dimaklumi, tapi kalau orang yang berbohong demi keuntungan sendiri dan bikin orang lain rugi? Ke laut aje!
art by me.
 Tentang jujur, siapa yang mengajarkan kita untuk berbuat dan berkata jujur? Jawabanya pasti orang tua, ya kan? Keluarga deh intinya karena kita belajar dari lingkungan terdekat dulu.

Dulu waktu aku umur 7 tahun masih latihan puasa dan hari itu panasnya minta ampun. Bangun dari tidur siang, nggak tahu kenapa aku malah jalan ke dapur dan ada beberapa potong sosis goreng untuk buka nanti. Minyaknya menambah efek 'bercahaya' dan sukses bikin aku tambah laper. Jam 3 siang tahu kan panasnya kayak gimana? Aku juga haus tapi sosis gorengnya menggoda banget. Akhirnya nafsu lapar mengalahkan logika, aku lahap 1 sosis goreng sendirian.

Terus aku kabur ke kamar, takut, panik dan kesal sama diri sendiri "Ketahuan nggak ya? Kalo iya nanti dimarahin nggak? Puasanya batal deh!" Pokoknya pikiran nggak tenang. Apalagi waktu Ibuku masuk kamarku, ekspresinya biasa aja tapi beliau diam sebentar ngeliatin aku.

"Udah bangun?"

Aku cuma mengangguk dan nggak ngomong apa-apa, akhirnya ibuku pergi. Lega tapi masih was-was karena ekspresi ibuku yang datar. Selesai buka dan shalat maghrib akhirnya Ibuku introgasi,

"Dek, tadi kamu ya yang makan sosis goreng di dapur?"

DHEG. Skak mat! Rasa bersalah, takut, menyesal semua jadi satu. Waktu itu aku langsung mengalihkan pandangan ke kaki ibu. Tadinya aku nggak ngaku tapi tatapan mata ibuku yang seakan 'nunggu' jawabanku bikin risih.. Akhirnya aku mengakui kalau aku yang makan sosis tadi dan minta maaf, untungnya ibuku nggak marah tapi malah ketawa -_- Beliau bilang, "Nak, kamu kira Ibu nggak tahu? Mau ngibulin orang tua ya nggak bisa lah!" Dari situ, aku kapok dan belajar untuk berbuat jujur dalam hal apapun. Akibat dari berbohong yang didapat adalah
  • Berbohong Membuatmu Tidak Tenang
art by me. Seakan-akan kamu ngga tenang kalo nggak jujur.
Resah karena takut ada yang tahu kebohonganmu, bikin kamu was-was  dan curigaan dengan orang di sekitar, "Jangan-jangan dia tahu kalo.." atau "Kok kayaknya ada yang merhatiin?". Dengan jujur mungkin kita nggak bisa dapat untung seperti orang-orang licik di luar sana tapi paling nggak hati kita tenang.
  • Dicela
Buat khasus di atas, aku jadi bahan omongan keluarga. "Inget nggak? Kamu pernah ngambil sosis pas puasa?", jadi bahan lelucon di keluarga deh. Bayangin kalo kita nggak jujur dalam bekerja atau pas ujian terus ketahuan malunya kayak gimana. Pas SMP ada temen di kelas yang diolok-olok beberapa hari karena ketahuan menyontek. Otomatis dia punya label yang buruk: Tukang nyontek.
  • Kehilangan Kepercayaan
Dari kejadian sosis goreng itu, kakak dan orang tuaku sering meledek "Ah masa? Nanti kamu yang makan duluan" atau "Kalo nggak dibagi sekarang nanti punya kakak kamu ambil". Kesel! Rasanya sebel kalau diungkit-ungkit terus, walaupun aku tahu kalau itu cara keluargaku memberi hukuman karena aku nggak jujur.

Dari ketiga poin di atas, aku kapok untuk berbuat curang. Dan kasus teman di kelasku yang diberi julukan 'tukang nyontek' atau 'si maruk' yang suka minta uang lebih untuk fotokopi membuatku enggan berbohong. Dari melihat pengalaman banyak orang aku berjanji sama diriku sendiri, "Aku harus jadi anak yang jujur." Entah soal makanan, uang, pelajaran dan pekerjaan. Jujur ada manfaatnya yakni:
  • Ketenangan batin: Nggak bakalan ada resah dan ketakutan kalau kamu berkata dan berbuat jujur
  • Kepercayaan: Kepercayaan itu harus dijaga, karena sekalinya kamu kehilangan kepercayaan bisa merusak tali persahabatan atau persaudaraan bahkan rusaknya nama baik.
  • Pede: karena orang-orang percaya sama kamu, kamu nggak perlu acting jadi orang lain. Karena kamu udah biasa bersikap apa adanya.
  • Mempererat persahabatan/persaudaraan: Kamu dipercaya jadi tempat cuhat karena kamu nggak buka mulut. Lagipula apa untungnya menyebar aib orang?
Dari kecil orang tua harus mengajarkan kejujuran mulai dari menjadi contoh teladan, membacakan cerita dongeng dengan pesan moral kejujuran dan akibat berbuat curang atau berbohong. Puji kalau anak berkata jujur, misalnya saat mereka mengakui perbuatanya yang salah.

Dengan memuji keberanian untuk berkata/berbuat jujur akan mendorong anak untuk nggak  takut mengakui kesalahan mereka kedepanya. Kadang kejujuran itu nggak enak untuk didengar tapi lebih baik daripada mendengar kebohongan, kamu setuju kan?

Semoga postingan kali ini bermanfaat ya!

You Might Also Like

2 komentar

  1. Tapi nusuk juga, jujur identik dikibul terus dan diem. Tapi yaudah sih, ada jatahnya orang kena apesnya gegeara ngibul, kan na?

    XD

    christinauntari.blogspot.co.id

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo aku biar ga dikibul: ngga ngarepin/ngandelin 100% ke orang-orang XD kesel sih kesel tapi jadi tau kalo yg ngibulin itu ngga bisa dipercaya~

      Hapus

Jangan pake link ya, terimakasih!