event

Lebih Dekat Dengan Apoteker Bersama IAI

Selasa, Oktober 02, 2018

Assalamualaikum semua, musim yang tidak bisa diperkirakan ini bikin kita rawan kena penyakit. Kalau sudah sakit mau nggak mau ke dokter atau puskesmas terdekat, kan? Selain dokter, asisten dokter dan suster siapa lagi yang bertugas melayani masyarakat? Apa Apoteker terbersit di pikiran kalian?


Ya, benar banget. Tanpa adanya apoteker kita tidak bisa mendapatkan obat-obat yang diberikan oleh dokter. Tapi apakah tugas apoteker hanya meracik obat saja? Tanggal 29 September kemarin saya bersama teman-teman media berkesempatan hadir dalam acara Be Smart and Fun With Pharmacist : Your Medicine Expert (Cerdas dan Ceria Bersama Apoteker : Ahli Obat Anda)
narsis sebelum acara dimulai
Hari Apoteker Nasional dilaksanakan secara serentak pada 22 September -22 Oktober 2018 di Indonesia dan  Acara ini bertujuan untuk mendekatkan masyarakat dengan profesi apoteker dan dunia farmasi di Indonesia. Narasumber yang hadir pada hari itu adalah Pak Noffendri Roestam, Ssi, Apt, Sekjen PP IAI yang menyampaikan materi Pharmacist : Your Medicine Expert dan Cara Cerdas Gunakan Obat - DAGUSIBU oleh Ketua PP Hisfarkesmas, Indri Mulyani Bunyamin, S.Si, Apt.

Pak Noffendri mengawali dengan memperkenalkan Apoteker pada kami.Apoteker adalah sarjana farmasi yang telahmengucapkan sumpah jabatan Apoteker.
kanan: Noffendri Roestam, Ssi, Apt, Sekjen PP IAI
Pekerjaan seorang apoteker juga beragam mulai dari pengendalian mutu, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat. Jadi tidak hanya meracik obat saja ya.

Apoteker pun bekerja di ragam industri seperti industri obat, industri obat tradisional dan industri kosmetika. Untuk bidang pelayanan, apoteker bekerja di RS, Puskesmas, klinik dan apotek.
Apoteker adalah..
Pekerjaan apoteker 
Sama seperti dokter, apoteker wajib memiliki dokumen legal untuk praktek. Yakni Sertifikat Kompetensi, Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA), Surat Ijin Praktik Apoteker (SIPA)

Beliau memperkenalkan Organisasi Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) satusatunya Organisasi Profesi Apoteker di Indonesia yang diakui Pemerintah. Berdiri pada 18 Juni 1955  dengannama Ikatan Apoteker Indonesia (IKA)

3 apoteker yang membimbing kami pada akhir acara 
Visi IAI adalah mewujudkan apoteker yang profesional dan mampu meningkatkan kualitas hidup sehat masyarakat. Misi IAI adalah menyiapkan apoteker yang berbudi luhur, memiliki semangat kesejawatan tinggi, inovatif dan mampu menjalankan praktik kefarmasian dengan tanggung jawab

Kemudian pada sesi kedua, Bu Indri menjelaskan tentang obat-obatan. Mulai dari jenisnya, cara memilih obat, cara menggunakan obat, cara menyimpan obat dan cara membuang obat.

kanan: Indri Mulyani Bunyamin, S.Si, Apt.

Cara Memilih Obat

Jenis obat ada banyak. Obat bebas edar, obat bebas terbatas, obat keras adalah 3 jenis obat yang sering kita temukan di apotek. Obat bebas dengan ciri tanda bulat bewarna hijau adalah obat yang bisa ditemukan dimana-mana seperti mini market dan bisa dibeli tanpa resep dokter.
jenis obat-obatan
Golongan kedua adalah Obat Bebas Terbatas dengan ciri bulat bewarna biru. Ini adalah obat keras yang bisa dibeli tanpa resep dokter namun harus diperhatikan aturan pemakaiannya.

Terakhir adalah golongan Obat Keras yang mana kita perlu resep dokter untuk mendapatCara

Cara menggunakan obat juga perlu diperhatikan. Baca aturan pakai seperti dosis minum, rentang waktu minum obat (misalnya antibiotik diminum 8 jam sekali atau 3X1) lama penggunaan obat juga termasuk, jika badan masih sakit setelah minum obat lebih dari anjuran lebih baik segera konsultasi ke dokter.

Jika obat yang dikonsumsi memberikan efek yang memperburuk kesehatan sangat dianjurkan untuk menghentikan penguunaan.

Jenis obat pun ada beragam, umunya ada 2 yakni obat dalam dan obat luar. Obat Dalam adalah obat yang digunakan dengan cara ditelan atau melewati proses saluran cerna seperti tablet, kapsul, sirup, obat tetes mulut.

Obat luar digunakan dengan diaplikasikan pada bagian luar tubuh seperti salep kulit, salep mata, injeksi, suppositoria, ovula, obat tetes mata, obat tetes telinga.

Menyimpan obat-obatan juga tidak boleh sembarangan karena bisa merusak kualitas obat tersebut. Bu Indri menjelaskan cara menyimpan obat pada siang itu, saya kira sepele ternyata beda jenis obat beda cara menyimpannya. Dibawah ini adalah cara menyimpan obat.
  • Tablet dan kapsul tidak disimpan di tempat panas atau lembab.
  • Obat sirup tidak disimpan dalam lemari pendingin.
  • Obat untuk kemaluan (ovula) dan anus (suppositoria) disimpan di lemari pendingin (bukan pada bagian freezer) agar tidak meleleh pada suhu ruangan.
  • Obat bentuk aerosol/spray tidak disimpan di tempat bersuhu tinggi, karena dapat meledak.

Obat yang sudah rusak pun harus dibuang walaupun belum kadaluwarsa. Ciri-cirinya bentuk dan baunya yang berubah. Cara membuang obat pun tidak sembarangan tergantung jenis obatnya, bu Indri memberikan cara-caranya dibawah ini.


cara membuang obat 
  • Pisahkan isi obat dari kemasan.
  • Lepaskan etiket dan tutup dari wadah/botol/tube.
  • Buang kemasan obat (dus/blister/strip/bungkus lain) setelah dirobek atau digunting.
  • Buang isi obat sirup ke saluran pembuangan air (jamban) setelah diencerkan. Hancurkan botolnya dan buang di tempat sampah.
  • Buang obat tablet atau kapsul di tempat sampah setelah dihancurkan dan dimasukkan ke dalam plastik serta dicampur dengan tanah atau air.
  • Gunting tube salep/krim terlebih dahulu dan buang secara terpisah dari tutupnya di tempat sampah.
  • Buang jarum insulin setelah dirusak dan dalam keadaan tutup terpasang kembali.

Pekerjaan apoteker 

Saya sangat bersyukur bisa hadir di acara gathering ini, banyak sekali informasi yang bermanfaat. Saya harap yang sedang membaca postingan ini juga mendapat wawasan baru, ya. Aamiin!

You Might Also Like

20 komentar

  1. Jadi ingat sesi nulos obat yang suka diminum apa. Aku ya tolak...tapi nggak bisa nulis isinya apa aja hahaha

    BalasHapus
  2. Akhirnya bisa tahu juga acaranya lewat reportase ini. Trims Mbak. Kemarin waktu baca di medsos nya kan penasaran apa aja nih acaranya. Hehehe

    BalasHapus
  3. Sharing yang bermanfaat banget ya..saya jadi tau tentang pemilihan obat dan cara buangnya juga.

    BalasHapus
  4. Paling seneng kalau ke apotek dan apotekernya mau menjelaskan obat apa yang sebaiknya kita konsumsi, misalnya bilang "car obat flu untuk balita, blabla," nah si apoteker tidak asal kasih obat tapi kasih penjelasan juga

    BalasHapus
  5. Iya jadi dapat wawasan baru mbak, karena ternyata ada caranya yah membuang obat yang kadaluarsa. Soalnya saya yah kalau lihat sudah expired, langsung buang gitu aja ke tempat sampah 😀

    BalasHapus
  6. Wah, ini nih acara yang bikin saya mupeng. Kepengen banget daftar untuk ikutan. Sayang aja di Bandung juga ada acara. Dan udah daftar lebih dulu. Tapinya, Alhamdulllah deh bisa belajar dari blog temen2 blogger yang datang. :)

    BalasHapus
  7. Ternyata buang obat yang sudah tidak layak juga ada aturannya ya selama ini saya maen buang2 aja. Lain kali harus pake cara diatasyahmm

    BalasHapus
  8. Ternyata banyak juga ya pekerjaan apoteker ini, saya kira hanya meracik obat...makasih mbak sharing ilmunya...

    BalasHapus
  9. Mbak, apoteker kan ada sumpah jabatannya ya. Berarti seharusnya mereka nggak berani ya jual obat tanpa resep atau antibiotik sembarangan?

    BalasHapus
  10. Makasih mbak ilmu barunya :) BAru tau ada tata cara membuang obat, biar nanti ga disalahgunakan pihak lain.

    BalasHapus
  11. Ilmu bermanfaat banget ini mba. Apalahgi buat kita yang selalu punya persediaan obat di rumah. Jadi paham bagaimana cara membuangnya kalau sudah rusak.

    BalasHapus
  12. wuaaa jadi banyak tahu sekarnag. iya memang urusan obat itu banyak hal detil yang harus kita hati2 dan teliti ya mba. pasti senang banget bisa dapat ilmu langsung dari IAI... ilmu yang perlu disebar ke banyak prang biar makin bijak dalam mengelola obat...

    BalasHapus
  13. Wah saya jadi sedikit paham nih tentang obat2an..jadi letika nanti diresepkan dokter, bisa tahu jenis dan fungsinya

    BalasHapus
  14. Aku kalau beli obat di apotik pasti suka nanya dengan jelas nama obat, kandungan dan fungsinya apa terus nanya cara makannya supaya ngga salah. takut juga kan... namanya juga bahan kimia. harus haati hati kalau dikonsumsi

    BalasHapus
  15. Eh aku serimg tu mendapati org menyimpan obat sirup di kulkas. Wah jd cara begitu gak bener ya? Baiklah akan aku share cara penyimpanan obat yg bener TFS :D

    BalasHapus
  16. Aku tau sih mba kalau masalah obat gak boleh dibuang sembarangan. Soalnya pernah ikut acara dari kemenkes dulu. Ya gimana lagi ya. Obat itu juga bahaya jeh kalau nyerap ke tanah. Apalagi obat semacam antibiotik. Bahaya banget

    BalasHapus
  17. Zaman saya kerja dulu atasan lgs sy itu apoteker yg punya pa rik obat. Lucunya buat dia sendiri dia lbh memilih obat herbal hehe..ada2 saja..

    BalasHapus
  18. Memusnahkan obat yang sudah expire memang perlu ya untuk mencegah peredaran obat palsu/rusak dari oknum-oknum tak bertanggung jawab. Selain itu, kita memang seharusnya tak sembarangan minum obat juga, perlu konsultasi dokter atau apoteker dulu.

    BalasHapus
  19. Wah, kalo di Bengkulu apa ya kegiatanny .sampai tgl 22 Oktober kan yaaah. Nyari tahu ah

    BalasHapus
  20. berfaedah sekali acaranya.. hehe Jadi tahu ya cara memperlakukan obat2an. Semoga semakin banyak apoteker yang profesional ya..

    BalasHapus

Jangan pake link ya, terimakasih!