buku

Review Buku Xenoglosofilia Kenapa Harus Nginggris?

Selasa, Januari 15, 2019

Postingan pertama blog ini di tahun 2019 adalah review buku. Salah satu resolusiku adalah rajin baca buku lagi, ehehe. Bukan berarti tahun lalu nggak baca sama sekali tapi ya lebih sering baca artikel di internet. Mataku capek jadi kangen baca buku. Sebagai blogger belajar tentang bahasa itu penting untuk menyebarkan informasi yang enak dibaca. Bahasa itu luas dan nggak pasti, makanya kita harus tahu perkembangan kosa kata. Buku Xenoglosofilia: Kenapa Harus Nginggris? karya Ivan Lanin ini yang akan saya bahas.
Xenoglosofilia 
Sebenarnya buku ini sudah terbit dari tahun lalu tapi baru kesampaian bawa pulang tahun ini. Ivan Lanin adalah seorang Wikipediawan yang eksis di jagad twitter. Dari akunnya kita bisa belajar kosa kata dan tata bahasa Indonesia sambil nyantai. Buku ini bisa ditemukan di Gramedia, harganya sekitar 60 ribuan dengan desain cover sederhana dan penggunaan warnanya cukup eye catching. Karena hanya judul tok’ kesannya seperti buku serius ya?

Weight
0.2 kg
Dimensions
19 x 13 cm
ISBN
978-602-412-412-0
Penerbit
Penerbit Buku Kompas
Penulis
Ivan Lanin
Tanggal Terbit
2018
Jumlah Halaman
232
Ukuran
13 x 19 cm

Dalam buku Xenoglosofilia ada tiga bab yakni Xenoglosofilia, Tanja dan Mana Bentuk yang Tepat? Saya sendiri belum selesai membaca buku ini tapi tiap subjek yang dibahas tidak membingungkan kecuali kalau memang belum pernah dengar kosa kata yang bikin mikir “Emang ada kata Swakriya?” (yang artinya adalah DIYer/pekerjaan atau hasil karya yang dilakukan oleh amatir tanpa pelatihan professional dalam bidang tertentu)
Xenoglosofilia
Pada bab Tanja (Tanya Jawab) kita akan menemukan pertanyaan yang sering lewat di pikiran (apalagi untuk para narablog, wartawan dan penulis) seperti penggunaan me-kan, me-i. lapor atau rapor? Hukum D-M, Bulat dan bundar dan masih banyak lagi.

Mana Bentuk yang Tepat? Adalah bab terakhir buku ini, melanjutkan bab Tanja namun topik yang dibahas lebih umum contohnya Di mana/Dimana (dulu saya juga bingung dan sering lupa karena kebiasaan) 

 Setelah membaca beberapa halaman dari buku ini langsung ingat kenapa nilai ulangan bahasa Indonesia aku nggak pernah sempurna (bahasa Inggrisnya lebih tinggi) hmmmmalujadinya. Nggak ada kata telat untuk belajar apalagi bahasa yang dinamis. 

Mengitingat banyak kosa kata Indonesia yang menggunakan kata serapan dari bahasa asing seperti bahasa Belanda, bahasa Inggris. Dalam buku ini selain mempelajari kata serapan kita juga tahu bahasa Indonesianya. Contohnya Blogger (bahasa Inggris) yang bahasa Indonesianya Narablog. 
Xenoglosofilia
Ramainya sosmed dengan beragam konten saya sering menemukan iklan dalam bentuk poster, video yang menggunakan bahasa Inggris. Apa salah? Sebenarnya nggak 100% salah, tapi kita jadi nggak tahu kalau bahasa Indonesia juga punya kosa kata untuk satu hal/benda. 

Bahasa yang digunakan Ivan Lanin dalam buku Xenoglosofilia mudah dicerna, nggak terlalu baku khas buku kuliah tapi kesan serius masih ada. Walaupun cover buku ini terlihat sederhana ternyata halaman buku ini warna-warni jadi nggak bikin mata ngantuk. 


Buku ini pas buat kamu yang ingin mempelajari kosa kata dan tata bahasa Indonesia. Bisa cek tiwtternya di @Ivanlanin juga. Selain Ivan Lanin ada akun @spa_si yang membahas bahasa Indonesia yang dipegang oleh @ja_rar (Jarar Siahaan) seorang wartawan sejak 1994. 

Semoga postingan ini bermanfaat dan informatif ya!

You Might Also Like

17 komentar

  1. Bikin penasaran banget yaa bukunya. Sebagai pemula, aku harus baca buku ini nih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, jadi tahu kosakata barudr bahasa Indonesia yg kekinian

      Hapus
  2. Penasaran pengen baca bukunya deh, huhuhuh.

    BalasHapus
  3. Ini ya detailnya, kalau gak salah sempet lihat sekilas d.instagram..he
    Jadi penasaran pengen baca, oh, iya teh itu kok tulisan baca juga dosa 101 penulis pemula gak ada linknya ya, pengen baca nih..he

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di twitternya lebih banyak mas, lebih banyak materinya di twitter juga

      Udah saya tambah linknya mas, monggo~

      Hapus
  4. Ivan Lanin salah satu sosok yang saya kagumi dalam dunia kebahasaan. Saya belum membaca buku ini dan tulisan ini memacu saya untuk segera mendapatkan dan melahapnya..thanks for sharing

    BalasHapus
  5. Saya juga suka baca-baca twitnya Mas Ivan Lanin ini, dan ternyata ada bukunya ya, saya baru tahu.

    Kayanya menarik ya Mba Bukunya, pengen punya juga nih bukunya sti banyak informasi dan ilmu yang menarik di buku ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau main ke twitternya Ivan Lanin bisa lama, karena banyak faedahnya 😀

      Hapus
  6. menarik banget buknunya, aku jadi pengen baca.. penggunaan bahasa indonesia aku dalam tulisan kadang masih kurang pas, buku ini penting banget buat diketahui oleh para narablog

    BalasHapus
  7. Setuju. Sebagai seorang penulis atau blogger kita wajib banget rajin membaca untuk memperkaya kosa kata. Ivan lanin kayanya pernah denger deh. Tp blom pernah baca karya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba, saya kurang update tentang kosakata jadinya kepingin belajar dari buku ini 😀

      Hapus
  8. Beliau orang yang ramah. Saya dulu add Ivan sebagai teman FB lupa pada tahun 2014 atau 2013, atau malah sebelumnya dengan alasan beliau mengasuh blog rubrikbahasa.
    Untuk menjadi seperti sekarang ada prosesnya, namun semua bermula dari rasa cinta. Saya paham mengapa orang peninat bahasa sangat peduli dan berupaya mengedukasi masyarakat. Ada rasa tanggung jawab personal juga, karena bahasa adalah bagian dari identitas kebangsaan.
    Risikonya ada: dirisak! Saya uga pernah ko. Ha ha.
    Mari kita lebih peduli pada bahasa Indonesia dan memahami kosakatanya. Bukan sebagai ahli melainkan rasa peduli.

    BalasHapus
  9. Aku suka nyimak twitter Ivan Lanin, sering juga aku retwit karena rasanya perlu diingat, haha. Aduh, aku penasaran dengan bukunya. Kayaknya nggak bikin bosen bacanya.

    BalasHapus

Jangan pake link ya, terimakasih!