Pasti sudah sering dengar kalimat ini menjelang bulan puasa, kan? Banyak dari kita yang suka lupa diri saat berpuasa, berbuka dengan porsi lebay dan kebanyakan yang manis-manis. Nggak salah kok, asal manisnya nggak over yang bisa memberikan dampak buruk pada tubuh.
Buah-buahan seperti apel, jeruk, kismis, blueberry dan kurma bisa menjadi pilihan untuk membuat menu makanan/minuman yang enak dan sehat. Kuliner Indonesia itu beragam, tiap daerah punya bumbu dan cara olah sendiri dan saat puasa banyak orang-orang yang berbuka di rumah makan Padang, Sunda, Aceh, dan masih banyak lagi.
Dalam acara Delightful Ramadhan Culinary, saya dan teman-teman blogger mendapat wawasan baru tentang kuliner Indonesia di mata Internasional. Pak Kafi Kurnia, selaku Managing Director Peka Consult, Inc sebagai menjalaskan potensi kuliner Indonesia yang besar.
Bloggers dan Pak Kafi |
Saat jaman kolonial Belanda, tradisi makan kecil dan makan besar itu sudah ada, bedanya sejarah 'Makan besar' ini punya julukan yang berbeda yakni 'Makan Enak'. Seorang Antropolog menyatakan kalau istilah 'Makan Enak' sulit diterjemahkan ke bahasa asing lain.
Jejak Kejayaan |
Tempe adalah salah satu bukti jejak kejayaan kuliner dari negara kita. Tempe termasuk dalam seni kuliner Indonesia dalam buku 'Serat Centhini' pada abad 16-17 sebagai produk asli Indonesia dan masih diperjuangkan untuk masuk ke dalam Warisan Budaya Unesco pada 2012.
Tapi nggak tempe aja, Indonesia punya kecap manis yang bisa dibanggakan! Kecap pertama dibuat dari negeri tirai bambu, namun dengan kekayaan rempah-rempah kita Indonesia membuat kecap manis yang tidak ada di negara manapun, cuma di Indonesia!
Belum lagi sambal, mie dan kerupuk. Coba jabarkan jenis sambal deh.. Sambal terasi, sambal hijau, sambal matha, sambal dabu-dabu, sambel dari buah-buahan juga ada seperti sambal nanas, sambal mangga sampai sambal tomat. Ini baru sambal lhoo..
Kalau diperhatikan, yang punya kerupuk cuma di Indonesia..dengan ragam bentuk, warna dan rasa tentunya. Uniknya, ada catatan sejarah sambal dan kerupuk di Indonesia yang ditemukan berbarengan dengan sekitar abad 10 dalam berbagai prasasti dan literatur.
Balik lagi ke 'Makan Enak', sebelum agama masuk ke Indonesia ternyata budaya menjamu dan Makan Enak sudah ada. Mulai dari menjamu tamu dan perayaan dan persembahan. Dan sampai sekarang budaya Makan Enak pun masih ada termasuk saat bulan Ramadhan.
Budaya Makan Enak saat berbuka bersama dan makan bersama seusai shalat Eid. Begitu juga yang dilakukan Kedutaan Besar Amerika. Pada tanggal 7 Mei lalu, Mr. Chris Rittgers dari US Agriculture Counselor hadir dan menjelaskan suasana bulan puasa di Amerika.
Mr. Chris Rittgers |
@nursaidr_ on IG |
dessert |
fresh fruit |
Natural Delights Medjool |
Natural Delights Medjool |
menggunakan jeruk Sunkist |
Semoga artikel ini informatif dan bermanfaat, ya!