Suikalova! - Indonesian Lifestyle Blogger!

Assalamualaikum semua, semoga yang sedang membaca postingan ini sehat-sehat aja yaa, aamiin! Selamat Hari Imlek untuk yang merayakan juga. Kali ini aku mau bahas tentang skincare-bukan untuk jerawat tapi lebih ke kulit gatal. Di awal Januari lalu ngak tahu apa salah makan atau gimana.. kulit wajahku gatel, memerah dan kering banget di bagian rahang ke dagu. Ngurangin skincare, banyak minum air putih nggak ngaruh dan akhirnya aku coba minum Kapsul Darsi.

Kapsul Darsi

Yang pernah jerawatan parah dan mencoba jamu-jamuan pasti nggak asing lagi dengan merek ini. Manfaat si Darsi ini untuk mengurangi jerawat, bisul dan gatal-gatal di kulit. Karena desperate aku langsung beli dua kotak. Satu kotaknya isi 12/10 kapsul dengan harga 12,000 (di tempatku)

Karena dalam bentuk kapsul bau jamunya tidak tercium. Darsi ini ada dalam bentuk pil juga, mungkin kalau yang pil wangi jamunya lebih ketara ya. Keterangan produk dan komposisi Darsi ada di bawah ya

POM TR 092 303 561

Membantu mengatasi jerawat, bisul dan gatal-gatal.

Komposisi :

Curcumae Rhizoma Extract	110	mg
Zingiberis aromaticae Rhizoma Extract	110	mg
Zingiberis purpurei Rhizoma Extract	110	mg
Andrographidis Herba Etxract	82.5	mg
Curcumae domesticae Rhizoma Extract	55	mg
Sappan Lignum Extract	55	mg
Elephantopi Folium Extract	27.5	mg

Khasiat dan kegunaan :

Membantu mengatasi jerawat, bisul dan gatal-gatal.
Secara tradisional digunakan untuk membantu sirkulasi darah.

Cara pemakaian :

Minumlah secara teratur 2 kali sehari @ 2 kapsul . Dosis dapat ditingkatkan atau dikurangi sesuai kebutuhan. Untuk anak-anak gunakan setengah dari dosis dewasa. farmasi-id.com/darsi/

karena pakai nama latin, aku iseng untuk cek di gugel bahasa Indonesianya. Darsi ini dibuat dari ekstrak alami seperti temu lawak, lempuyang wangi, bengle, herba sambiloto, kunyit, kayu secang dan tapak liman.

Sudah punya nomor POM dan menggunakan bahan alami jadi factor kenapa aku mau coba obat tradisional ini. Terus bagaimana efeknya?

Manfaatnya baru kerasa saat hari ke dua minum kapsul jamu ini. Rasa gatal di wajahnya berkurang tapi belum bisa mengurangi kekeringan di permukaan kulit. Alhamdulillah banget, karena rasa gatelnya buat nggak nyaman-pingin garuk (dan sempat digaruk juga, alhasil bikin kulitnya terkelupas) Mungkin ini teguran kecil karena kalo kulit lagi fine-fine aja aku jadi bodo amat gitu..(tabok pipi pake makeup brush)

kapsul Darsi

Untuk mengurangi efek keringnya aku pakai aloe vera gel yang pernah dibahas di sini atau Vaseline gell (yang tutupnya biru itu). Karena rutin jadi udah mendingan sih.. kalau kulitnya gatal sebisa mungkin jangan digaruk ya. Kalau kepaksa garuk pelan aja.

Semoga postingan ini bermanfaat ya!

lomba blog

Pesannya Menjadi Prinsip Hidupku

Kamis, Januari 31, 2019

body oil

Review Ovale Olive Oil

Senin, Januari 21, 2019

Selamat pagi semua, kali ini aku mau sharing yang berbau beuty nih. Pasti sudah tahu kalau Olive oil itu banyak manfaat untuk kesehatan dan kecantikan.. Jujur aku masih newbie di dunia perminyakan. Makanya belum berani pakai ke wajah jadi digunakan di kulit yang kering dan rambut aja. Ovale Olive Oil ini kudapat dari bingkisan Ovale, sudah lama tapi baru dipakai akhir-akhir ini hehe

Review Ovale Olive Oil

Kamu bisa membelinya di supermarket, bahkan mini market dengan harga sekisar 20rb-an untuk 100ml. Menurutku botolnya simple warna hijau tua khas produk zaitun dengan ukuran yang sedang. Tutupnya pun model putar jadi resiko tumpahnya kecil. Karena bisa digunakan untuk macam-macam jadi travel friendly.

Kandungan olive oil dari Ovale ini nggak pure 100% karena ada fragrance, BTH sebegai antioksidan dan Tocopherol sebagai vitamin E. Tekstur Ovale Olive Oil ini lengket (yaiyalaah) jadi pakainya nggak perlu banyak-banyak. Tapi wanginya enak, karena ada tambahan fragrance di dalamnya. Tapi wanginya enak dan lembut jadi nggak mengganggu indera penciuman kita atau orang sekitar.

Klaim produk ini adalah: menjaga kelembaban dan kehalusan kulit wajah, leher, tangan, kaki, tubuh. Bisa menjaga kelembaban rambut dan kulit kepala.

Awalnya aku ‘Meh’ sama produk ini, menggunakan minyak sebagai pengganti body lotion rasanya aneh, pasti lngket, yekan? Makanya dipakainya baru-baru ini. Biasanya kupakai di tlapak tangan, tangan, sikut, lutut, kaki, telapak kaki dan rambut. Karena bagian tersebut yang sering kering.

Cara pakainya sama seperti kamu menggunakan lotion, bedanya dengan 3 tetes aja cukup untuk 2 baian tubuh. Harus diingat karena minyak jadi nggak cepat menyerap ke kulit, pakainyanggak perlu banyak-banyak. Untuk di ambut aku biasanya pakai untuk ujung rambut, bikin rambut gampang disisir. Ada plus-nya juga karena bikin rambut wangi.

Aku pernah baca kalau kita bisa mencampurkan olive oil dengan shampoo untuk menambah kelembababn rambut atau sebagai pengganti conditioner. Pernah kucoba campur dengan Viva Hair mask dan memang melembutkan dari sebelum dicampur, mantabh!

Karena Ovale Olive Oil ini bisa digunakan dari ujung kaki ke ujung rambut plus ukurannya yang sedang, cocok buat dibawa liburan, jadi kusukaaa sekali. Kalau produk lain yang multifungsi sebenarnya ada seperti Vaseline repairing gell tapi lebih lengket dan nggak ada wanginya. Pilihan orang beda-beda sih ^^;

Semoga review singkat ini bermanfaat ya, selamat beraktifitas!

buku

Review Buku Xenoglosofilia Kenapa Harus Nginggris?

Selasa, Januari 15, 2019

Postingan pertama blog ini di tahun 2019 adalah review buku. Salah satu resolusiku adalah rajin baca buku lagi, ehehe. Bukan berarti tahun lalu nggak baca sama sekali tapi ya lebih sering baca artikel di internet. Mataku capek jadi kangen baca buku. Sebagai blogger belajar tentang bahasa itu penting untuk menyebarkan informasi yang enak dibaca. Bahasa itu luas dan nggak pasti, makanya kita harus tahu perkembangan kosa kata. Buku Xenoglosofilia: Kenapa Harus Nginggris? karya Ivan Lanin ini yang akan saya bahas.

Xenoglosofilia

Sebenarnya buku ini sudah terbit dari tahun lalu tapi baru kesampaian bawa pulang tahun ini. Ivan Lanin adalah seorang Wikipediawan yang eksis di jagad twitter. Dari akunnya kita bisa belajar kosa kata dan tata bahasa Indonesia sambil nyantai. Buku ini bisa ditemukan di Gramedia, harganya sekitar 60 ribuan dengan desain cover sederhana dan penggunaan warnanya cukup eye catching. Karena hanya judul tok’ kesannya seperti buku serius ya?

Weight	0.2 kg
Dimensions	19 x 13 cm
ISBN	978-602-412-412-0
Penerbit	Penerbit Buku Kompas
Penulis	Ivan Lanin
Tanggal Terbit	2018
Jumlah Halaman	232
Ukuran	13 x 19 cm

Dalam buku Xenoglosofilia ada tiga bab yakni Xenoglosofilia, Tanja dan Mana Bentuk yang Tepat? Saya sendiri belum selesai membaca buku ini tapi tiap subjek yang dibahas tidak membingungkan kecuali kalau memang belum pernah dengar kosa kata yang bikin mikir “Emang ada kata Swakriya?” (yang artinya adalah DIYer/pekerjaan atau hasil karya yang dilakukan oleh amatir tanpa pelatihan professional dalam bidang tertentu)

Xenoglosofilia

Pada bab Tanja (Tanya Jawab) kita akan menemukan pertanyaan yang sering lewat di pikiran (apalagi untuk para narablog, wartawan dan penulis) seperti penggunaan me-kan, me-i. lapor atau rapor? Hukum D-M, Bulat dan bundar dan masih banyak lagi.

Mana Bentuk yang Tepat? Adalah bab terakhir buku ini, melanjutkan bab Tanja namun topik yang dibahas lebih umum contohnya Di mana/Dimana (dulu saya juga bingung dan sering lupa karena kebiasaan)

Setelah membaca beberapa halaman dari buku ini langsung ingat kenapa nilai ulangan bahasa Indonesia aku nggak pernah sempurna (bahasa Inggrisnya lebih tinggi) hmmmmalujadinya. Nggak ada kata telat untuk belajar apalagi bahasa yang dinamis.

Mengitingat banyak kosa kata Indonesia yang menggunakan kata serapan dari bahasa asing seperti bahasa Belanda, bahasa Inggris. Dalam buku ini selain mempelajari kata serapan kita juga tahu bahasa Indonesianya. Contohnya Blogger (bahasa Inggris) yang bahasa Indonesianya Narablog.

Xenoglosofilia

Ramainya sosmed dengan beragam konten saya sering menemukan iklan dalam bentuk poster, video yang menggunakan bahasa Inggris. Apa salah? Sebenarnya nggak 100% salah, tapi kita jadi nggak tahu kalau bahasa Indonesia juga punya kosa kata untuk satu hal/benda.

Bahasa yang digunakan Ivan Lanin dalam buku Xenoglosofilia mudah dicerna, nggak terlalu baku khas buku kuliah tapi kesan serius masih ada. Walaupun cover buku ini terlihat sederhana ternyata halaman buku ini warna-warni jadi nggak bikin mata ngantuk.

Buku ini pas buat kamu yang ingin mempelajari kosa kata dan tata bahasa Indonesia. Bisa cek tiwtternya di @Ivanlanin juga. Selain Ivan Lanin ada akun @spa_si yang membahas bahasa Indonesia yang dipegang oleh @ja_rar (Jarar Siahaan) seorang wartawan sejak 1994.

Semoga postingan ini bermanfaat dan informatif ya!