Kalau dipikir-pikir udah lama banget
ya aku nggak bahas buku, semenjak ada iPusnas dan gampang banget dapat novel
Bahasa Inggris di internet aku jadi nggak beli buku fisik lagi. Nah hari ini
aku mau bahas buku yang menarik dan memotivasi pembacanya.
 |
| Buku The Power of Negative Words |
The Power of Negative Words by Edi Susanto
Buku ini bisa kalian baca gratis di iPusnas, lumayan lah ya baca gratis 5 hari. Tebal halamannya sekitar 250 halaman.
Kenapa aku memutuskan untuk membaca buku ini? Beberapa waktu lalu sempat ‘down’. Mungkin karena kejenuhan dari pandemi ini ya? Semenjak aku hiatus sosmed beberapa waktu lalu aku jadi membatasi waktu buka sosmed.
Tapi terkadang masih keasyikan scrolling down dan terbesitlah kata-kata negatif di kepala. Minder, bosan, gagal, menyerah, pesimis.. banyak lagi. Kalian pernah gitu nggak setelah bermedsos ria? Aku masih. Kata ibuku “Namanya juga masih muda” (Wkwkwk)
Merasakan emosi negatif itu normal, kan kita manusia. Tapi kalau dibiarkan begitu aja bisa mengganggu kegiatan sehari-hari juga. Buku ini mengajarkan kita untuk mencoba melihat kata-kata yang negatif dari prespektif lain.
Dalam buku ini ada 50 kata negatif yang dibahas. Dijabarkan apa sisi positifnya dan apa yang bisa kita lakukan untuk mencegah dari berpikiran negatif akan keadaan. Dan aku akan share beberapa contohnya!
Minder
Biasanya kita akan merasa minder di lingkungan orang-orang yang ‘lebih’ dari kita, bisa dari harta, jabatan atau kepintaran. Kayak masuk ke kelompok dengan anggota yang isinya orang-orang yang kuliah di Harvard.
Sisi positif dari minder adalah, isyarat untuk meningkatkan kemampuan untuk jadi lebih baik. Kita sudah tahu apa yang kurang nih, jadi apa yang harus ditingkatkan? Wawasan? Skill?
Pesimis
Ada kalanya kita ingin melakukan suatu hal yang baru tapi kok jadi pesimis? Bisa karena keadaan, atau melihat kompetitor yang sudah berpengalaman (yang sering ikut lomba pasti ngerti~)
Kadang pesimis menghentikan Langkah kita, ternyata sisi positif dari pesimis adalah peningkat kewaspadaan.
- Pikiran pesismis: kayaknya ga mungkin nyampe deh..
- Pikiran positif: kalo gitu berangkat lebih awal, cari rute lain, bissmillah..
- Pikiran pesimis 2: Wah mba X ikutan ya, bisa menang ga yah..
- Pikiran positif: Kali ini harus lebih matang lagi, ga mepet dadline!
Bodoh
Kadang kita melakukan kesalahan atau lambat dalam mempelajari sesuatu, padahal itu normal apalagi masih proses belajar. Paling sedih kalau dibilangin bodoh sih, dampaknya bikin ambyar. Walaupun begitu ada sisi positif dari kata yang negatif satu ini.
Kita jadi terlatih untuk bekerja keras, lebih semangat belajar untuk tidak membuat kesalahan yang sama.
Merasa bodoh juga menjauhkan diri dari sifat sombong. Mungkin kalian punya kenalan yang prestasi / jabatan / hartanya lebih dan mereka kerap merendahkan orang yang kurang dari mereka? Pasti ada yak. (Angguk-angguk)
Selain menjelaskan arti positif dari tiap kata, dalam buku ini juga menjelaskan aksi yang bisa kita lakukan untuk nggak berlarut-larut dengan dampak negatif dari kata.
Buku ini termasuk dalam jenis buku motivasi. Menurutku Bahasa yang digunakan penulis formal tapi masih enak dibaca sambil santai. Ada juga selipan cerita sehari-hari yang hampir semua orang alami, membuat aku sadar kalau mengubah cara pandang pada suatu kejadian bisa merubah mood jadi lebih baik.
Ada pesan agama yang diselipkan juga, teman-teman non-muslim masih bisa menikmati buku ini kok~
Seandainya aku baca buku ini dari remaja, mungkin aku nggak gampang ambyar. Buat bacaan remaja ini bagus menurutku, bisa membuka pandangan baru soal kehidupan karena hidup pasti ada ujiannya.
Nggak hanya remaja, orang dewasa juga. Apalagi yang sedang menghadapi life crisis kayak aku.
Untuk buku cetak The Power of Negative Words by Edi Susanto ini di oren sekitar 40 ribuan, nah mumpung ada di iPusnas, bis abaca gratis neh~
Semoga review ini bermanfaat dan informatif, share juga buku motivasi favorit kalian di kolom komentar ya!
