book

Review Buku 101 Dosa Penulis Pemula

Kamis, Agustus 03, 2017

Hai semuanya, apa kalian gemar membaca cerita? Mulai dari cerpen sampai novel, apa pernah terbersit untuk menciptakan cerita sendiri untuk orang lain? Maraknya workshop kepenulisan memang sesuatu yang akhir-akhir ini nge-tren. Tahun 2016 lalu aku juga mengikuti workshop kepenulisan bersama Asma Nadia, penulis Surga Yang Tak Dirindukan, Jilbab Traveler. Beliau sering mengadakan workshop kepenulisan untuk mengajak masyarakat meramaikan dunia literasi di Indonesia.

Kali ini aku akan mereview buku Pak Isa Alamsyah, suami bunda Asma yang membahas persoalan yang sering dibahas workshop kepenulisan bersama Asma Nadia. Buku itu berjudul 101 Dosa Penulis Pemula. Dari judulnya sadis ya? Buku Terbitan Asma Nadia Publishing House ini bisa menjadi paduan buat kalian yang pingin karyanya menang lomba atau bahkan diterbitkan.
101 Dosa Penulis Pemula
Satu hal yang bikin aku langsung suka membacanya karena sangat to the point. Nggak bertele-tele dan mudah dimengerti. Berbeda dari koleksi bukuku yang juga membahas tentang kepenulisan bertele-tele, ada yang menggunakan bahasa formal (jadi kurang nyaman dibaca saat santai) nah buku ini enak banget dibacanya, sambil selonjoran masih bisa dicerna.

Bahasa tulisan Pak Isa juga unik, seperti sedang berbicara langsung dengan pembaca. Di buku ini ada beberapa contoh kesalahan umum yang dilakukan penulis pemula yang diambil dari grup Komunitas Bisa Menulis di Facebook. Ada beberapa kesalahan yang kubuat dan saat membaca contoh yang salah itu rasanya seperti disentil. It sure stings but we learn to be better!

Dari 101 kesalahan yang akan kubahas secara ringkas adalah Pengulangan kata, Opening standar, Judul biasa dan Narasi/Deskripsi yang bertele-tele.
101 Dosa Penulis Pemula
Kesalahan yang banyak dibuat penulis pemula adalah menggunakan kata '-Ku' terlalu sering. Aku mebuka pintu kamarku lalu mengunci pintu rumahku dan menuju sekolahku. Dalam buku ini dijelaskan bagaimana mengurangi kata -Ku yang keseringan muncul dalam satu paragraf dengan mengganti kata -Ku menjadi Diri. Contohnya seperti Kunpandangi bayanganku di cermin menjadi Kupandangi bayangan diri di cermin.

Lalu opening standar, kalau buku pelajaran SD atau novel jadul  sering membuka cerita dengan membahas cuaca. Karena sudah sering digunakan jadi terkesan membosankan dan kemungkinan pembaca jadi tidak tertarik membuka halaman selanjutnya.
Pak Isa memberikan contoh beberapa film Hollywood yang memiliki openening yang Menggebrak salah satunya film Frozen, menceritakan awal konflik dari masa lalu adalah salah satu contoh Opening yang bikin audience penasaran.
Judul terlalu biasa. Cinta di (musim/bulan/tempat), Akhir (bulan/musim) membuat orang-orang bisa menerka isi cerita karena sudah banyak judul karya seperti itu sebelumnya. Agar tulisan kita dilirik penerbit Bunda Asma menegaskan untuk membuat judul yang unik-tidak biasa, bikin penasaran. Tapi jangan buat judul yang memaksa juga, beberapa khasus banyak yang membuat judul yang nggak nyambung dengan cerita.

Judul yang bikin penasaran seperti novel-novel karya Asma Nadia:

Surga yang Tak Dirindukan, Assalamu'alaikum, Beijing! Love Sparks in Korea, The Jilbab Traveller.

Narasi/deskripsi yang bertele-tele, detil dalam cerita memang dibutuhkan tapi banyak penulis beginner yang terlalu asyik menceritakan keadaan setting atau kepanjangan menuliskan pikiran sang protagonis. Tidak salah dan bisa dimaklumi, apalagi sebagai pemula memang diharuskan latihan banyak menulis. Namun jika detil terlalu banyak, tidak berkaitan dengan perkembangan cerita lebih baik dikurangi.

Pengalamanku membaca novel dari penulis luar, dia menceritakan suatu kamar dengan sangat amat detil sampai 3 halaman dan tidak berkaitan dengan perkembangan cerita. Rasanya menyesal membacanya, novel itu nggak sampai 250 halaman tapi banyaknya detil dalam bentuk deskripsi/narasi jalan cerita terasa sangat lambat dan jujur, malas banget membacanya. Tapi sudah dibeli ya dibaca lah sampai habis.
 
4 poin di atas adalah kesalahan umum yang dilakukan penulis pemula. Masih ada 97 kesalahan yang belum dikuak, kalau penasaran dan ingin belajar menulis lebih baik kalian bisa membeli buku 101 Dosa  di website tokoasmanadia.com Kadang ada promo diskon atau paket buku. Harganya 50.000 dengan ketebalan 318 halaman dan ilmu yang informatif buku ini worth to get banget.

Kalau kalian tidak bisa menghadiri workshop Bunda Asma bisa memiliki buku ini yang mengupas inti sari atau FAQ di workshop menulis Asma Nadia. Alhamdulillah aku pernah sekali mengikuti pelatihan menulis dan bertatap muka dengan Bunda Asma, Pak Isa dan Bu Helvy (saudari bunda Asma) berikut keseruan di workshop Menulis Asma Nadia tahun 2016 lalu.
Workshop Asma Nadia (2016) Tebak aku yang mana? Paling belakang~
Semoga postingan ini bermanfaat, have a wonderful day ya all!

You Might Also Like

12 komentar

  1. jadi penasaran pengen baca bukunya juga. Kayaknya penulisan judul tuh yang penting

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener, bisa semedi buat cari judul yg tepat hehe

      Hapus
  2. kayaknya buku 101 dosa itu lebih ke psikologi ya..hmmm.
    bisa obat stres gw karena nenek hehehe.
    Harganya murah lagi.
    Oh iya di kota tua tgl 3-6 Agustus ada bazar buku sastra loh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. lebih fokus ttg kepenulisannya, tapi memang jadi termotivasi juga :3

      huhuhu macetnya ga kuat kalo weekend ><

      Hapus
  3. Aku salah satu orang yang perlu banget memiliki, membaca, dan do action dengan buku ini. Makasih sudah sharing ya, judulnya langsung kumasukkan dalam list ke toko buku.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau buku ini aku belinya online, susah nyarinya di toko buku spt gramed/gunung agung ^^

      Hapus
  4. Waaahh Fii.. Harus banget nih aku baca buku ini.. BTW Annafii yang paling belakang,nutupin huruf "S" di kata skenario ya? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, keren bukunya :D wuiii, Diyah kecee!

      Hapus
  5. Soal milih judul itu memang kelemahan aku banget mbak.. Harus kuliah berapa SKS nih biar pinter nyari judul yang bisa menarik pembaca? hhi

    BalasHapus
    Balasan
    1. mau posting aja aku semedi dulu buat judulnya hahaha

      Hapus
  6. Jadi pengin punya buku ini mba. Madih sering melakukan kesalahan di narasi deskripsi sama pembuka aku teh 😢

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama, Gil. aku kurang teratur gitu.. A-C-D-B jadinya Dx

      Hapus

Jangan pake link ya, terimakasih!