event

Pentingnya Nama Untuk Pulau : Peran Toponimi

Sabtu, Juni 03, 2017

Hai semuanya, apa kabar? Kali ini aku mau berbagi ilmu nih, tepatnya ilmu yang kudapat dari Tempo Media Grup bulan lalu. Indonesia dikenal luas dan memiliki ribuan pulau. Apa kamu tahu kalau banyak pulau yang belum memiliki nama? Dampak apa yang disebabkan dari absennya  sebuah nama? Untuk itu yuk kita mengenal istilah Toponim.
Apa pulau ini punya nama?
Mungkin ini pertama kalinya kamu mendengar istilah Toponim, jujur aku saja baru tahu kemarin, tapi nggak ada kata terlambat untuk menambah pengetahuan kok. Hari itu ada tiga narasumber yang kompeten di acara Ngobrol Tempo dengan topik Peran Toponim dan Maknanya dalam Menjaga Kedaulatan Bangsa. Mereka adalah:
ngobrol tempo-peran toponimi
  1.  Prof. Dr. Multamia RMT Lauder, Mse. DEA dari Departemen Linguistik, Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya, UI.
  2. Ir. Ida Herliningsih, M.Si dari Kepala Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim BIG
  3. Dr. Tumpak H. Simanjuntak, MA selaku Direktur Toponimi dan Batas Daerah Kemendagri.
Sebelum acara dimulai kami diberikan pertanyaan "Ada berapa jumlah pulau di Indonesia?" Ada yang menjawab 14.000 ada juga yang memberikan jawaban 17.000. Dan jawaban tepatnya adalah 17.500 pulau! Tapi, catatan yang ada di PBB hanya 13.466 pulau, kenapa bisa begitu? Penyebab utamanya adalah banyaknya pulau yang belum memiliki nama.

Sama seperti buku yang tidak ada nama kepemilikkannya, buku tersebut bisa diklaim oleh orang lain. Begitu juga dengan pulau. Di acara Ngobrol Tempo kami diingatkan kembali kejadian pada tahun 2002 silam, dimana pulau Sipadan dan Ligitan ditetapkan menjadi bagian dari Malaysia.

Dari kejadian itu Indonesia sadar akan pentingnya pendataan pulau menjadi hal yang strategis. Data tersebut menjadi bahan untuk mengetahui batas negara dan luas wilayah negeri Indonesia.

Apa itu Toponim? Sederhananya adalah ilmu nama-nama tempat. Lebih rincinya bisa di lihat di bawah ini
ngobrol tempo-peran toponimi
Tidak hanya manusia atau hewan, tempat pun butuh nama. Nama sangat berguna untuk berkomunikasi, berkoordinasi dan menyampaikan informasi. Maka dari itu suatu tempat perlu diberi nama karena tidak mungkin kita menyebutnya seperti "Pulau itu" atau lebih spesifiknya "Pulau yang ada kebon pisangnya".
ngobrol tempo-peran toponimi
Untuk itu PBB membangun dua organisasi yang menangani Toponimi secara khusus, yakni: UNGEGN (United Nations Group of Experts on Geographical Names) dan  UNCSGN (United Nations Conference on Standardization of Geographical Names)
ngobrol tempo-peran toponimi
Kenapa bersangkut paut dengan PBB? Demi kedaulatan Indonesia di mata internasional, data-data tersebut bisa membantu   pengembangan potensi pulau, lautan dan unsur geografisnya. Misalnya batas perairan dan mencegah negara lain mengakui pulau di Indonesia.

Nantinya para delegasi dari Indonesia akan melaporkan penataan nama-nama tempat di indonesia.

Proses Penamaan Pulau

Bisa dibilang proses pengumpulan data nama-nama tempat tidak mudah. nama sebuah pulau dianggap sah jika diucapkan masyarakat lokal paling minim dua orang. Setiap mengunjungi sebuah pulau diharuskan mewawancara tokoh adat/masyarakat soal nama. Kemudian diverifikasi lagi dengan mewawancarai masyarakat lain di pulau tersebut.

Keperluan verifikasi ini sangat diperlukan karena pengucapan nama pulau dipengaruhi bahasa lokal. Untuk itu ucapan nama akan direkam dengan tape recorder atau handycam. Kadang masyarakat djuga diminta menuliskan nama tempat tersebut. Data-data tersebut akan dikelompokkan per kabupaten/kota sampai provinsi.

Kelengkapan dan akurasi data pulau, lautan dan geografis juga penting untuk strategi pertahanan dan keamanan dari potensi kejahatan di sekitar laut (illegal fishing, perompakan)

Data-data tersebut juga bisa membantu penyusunan kebijakan pembangunan kawasan tertinggal, penataan wilayah laut, mempercepat tindakan bantuan saat terjadi suatu bencana.

Itu lah pentingnya Toponimi, dari ilmu pengetahuan ini kita-masyarakat lokal bisa membantu pemerintah setempat dan pusat untuk melakukan survey untuk sumber daya penamaan untuk pulau, lautan dan geografisnya.

Semoga artikel ini bermanfaat dan informatif ya!

You Might Also Like

25 komentar

  1. Aku baru dengar kata itu mbak! Benar banget, sangat penting mendata pulau2 yang ada di Indonesia, jangan sampai kejadian tahun 2002 lalu terulang kembali.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mba yelli, semoga nggak terjadi lagi kedepannya, amiin

      Hapus
  2. Nice share. Ilmu nih, jadi tahu aku. Ternyata bisa membantu masyarakat untuk membantu penamaan tempat gitu ya, Teh. Keren!

    Dan aku baru dengar yang namanya toponim. Seandainya bisa ikut hadir langsung dalam acara seperti tentunya lebih seru dan bisa mendengarkan langsung ya, Teh :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih udah baca juga ya :D

      ayuk aktif di komunitas blogger, sering ada ajakan ke talkshow seperti ini lho

      Hapus
  3. Terimakasih Fii.. Nice share :)) Ilmu baru nih buat aku yg buta pengetahuan sosial.. Hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku juga baru tahu banget tentang toponimi kemaren hahaha

      Hapus
  4. Seriusan aku juga baru pertamakali dengar loh mbak! Terimakash ya sharingnya hehehe :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama, sennag kalau ilmunya bermanfaat :D

      Hapus
  5. Ini dari tempo yang kerjasama dengan BIG yah. emang bener mbak, penamaan sebuah pulau itu urgen banget soalnya itu menjadi bukti klaim kewilayahan Indonesia. Pengalaman sewaktu kuliah wilayah dan kota, memang benar saat penamaan pulau disarankan menggunakan nama dari budaya masyarakat sekitar untuk lebih memudahkan. Nah mkendala yang dihadapi kenapa masih banyak pulau belum memiliki nama karena sebagian pulau-pulau kecil merupakan pulau tak berpenghuni jadi sedikit susah memberinya nama. biasanya kalau kejadian seperti ini salah satu caranya adalah merupakan analisis letak wilayah administrasinya. Semoga kedepannya Indonesia bisa segera merampungkan data pulau di negara ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener mas, di pulau yang kadang tidak dihuni (mungkin hanya didatangi saja) jadi salah satu faktor kesulitan menangani toponimi di indonesia ya.. thanks for sharing ya mas Bimo!

      Hapus
  6. wah mantap ya, baru tau tentang toponimi. Sebagai mahasiswa Hubungan Internasional yang sering belajar tentang PBB, saya merasa gagal karena baru tau ada divisi khusus PBB untuk geographical name begitu :")

    BalasHapus
    Balasan
    1. istilah toponimi memang masih asing makadari itu kemarin Tempo mengundang media untuk menyebarluaskan makan dan peran Toponimi :D

      Hapus
  7. Saya kira, pulau itu dinamai begitu saja. Di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, ada namanya pulau Dewa. Itu dinamai oleh warga sekitar juga loh. Ngak tau pake toponimi apa ngak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. semoga tim dari pemerintah sudah mendata nama pulaunya untuk didata ke PBB :)

      Hapus
  8. Terima kasih untuk ilmunya mbak.
    Dan semoga nggak ada lagi pulau Indonesia yang diklaim negera lain.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama mas, semoga ilmunya bermanfaat :D

      Hapus
  9. Bagus banget infonya. Aku jadi tau toponim itu apa.
    Dan jangan sampe ada lagi pulau di Indonesia yang di klaim oleh negara lain.

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah infonya bermanfaat xD iya, smoga ngga keulang lagi ya

      Hapus
  10. Wah, aku bahkan baru tau pulau di Indonesia ada segitu banyak. Aku kira gak sampai 10.000an. Aduh, orang Indonesia macam apa saya ini. Makasih ilmunya mbak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. yg penting sekarang kita tahu jumlah tepatnya mba :D sama-sama mba Jasmi, seneng kalo bisa sharing ilmu ^^

      Hapus
    2. Ini nih demen nya baca blog mbak annafi.. informatif!!

      Hapus
  11. Miris nya masih banyak pulau yang diberi nama. Semoga pemerintah lekas menunaikan tugasnya agar pulau kita tidak lagi diakui negara tetangga

    BalasHapus
    Balasan
    1. semoga kedepannya rakyat lebih sadar akan kepentingan toponimi ya mba, biar pulaunya ngga dicomot negeri lain

      Hapus
  12. Pertama kali juga denger kata itu. Iy harus di data dulu pulau2 kecilnya. Biasanya orang lokal sudah punya nama sendiri buat mempermudah penyebutan

    BalasHapus
    Balasan
    1. semoga delegasi dari pemerintah nggak kelewatan pulau-pulau di Indonesia ya

      Hapus

Jangan pake link ya, terimakasih!