book

Review Buku Aplikasi Pencari Rezeki

Rabu, Februari 07, 2018

Pernah nggak pas kalian lihat-lihat postingan di aplikasi seperti Instagram atau Facebook dan berpikir, "Enak ya, jadi dia.. Bisa kemana-mana, beli apa aja bisa, lancar rezekinya," Saya yakin semua pernah seperti itu. Normal kok, saya kadang juga begitu. Ngomongin rezeki, kali ini saya akan me-review buku Aplikasi Pencari Rezeki.

Buku Aplikasi Pencari Rezeki
Awalnya saya kira Wusda Hetsa dan Achi TM membahas aplikasi kekinian untuk mencari rezeki ternyata perkiraan saya meleset jauh. Di buku ini kita diajak untuk mendalami makna rezeki, bahagia, cara mencari rezeki dan berdoa yang benar. Lho, memangnya berdoa ada aturannya? Ternyata ada! Dengan analogi aplikasi yang sering kita gunakan sehari-hari, kedua penulis buku Aplikasi Pencari Rezeki ini mengajak pembaca memahami makna dan cara mendapatkan rezeki.

Buku yang tebalnya sekitar 200 halaman ini mengajak kita memahami apa saja bentuk rezeki itu. Kebanyakan orang kalau mendengar kata rezeki yang terlintas pasti uang. Tidak salah kok, tapi nyatanya kesehatan, kasih sayang, tali persaudaraan juga masuk dalam kategori rezeki lho!
Buku Aplikasi Pencari Rezeki
Rumput tetangga terlihat lebih hijau itu memang benar adanya. Ada yang iri lihat saya badannya tinggi-saya iri dengan dia yang penglihatannya normal. Kalau iri terus nggak ada habisnya deh. Jadi sebagai hamba Allah, kita diajak untuk bersyukur agar hati kita tenang. Karena hati tenang = Bahagia.

Dalam buku Aplikasi Pencari Rezeki ini kita juga diingatkan untuk mementingkan kebahagian versi kita sendiri. Jangan memasang target bahagia seperti orang yang sudah sukses duluan.

Bahagianya mas ojek bisa memberikan kebutuhan pokok pada keluarga, bahagianya band indie bisa manggung di acara televisi, bahagianya Agnes Mo bisa gelar konser di luar negeri. Jadi, jangan lebay bikin target kebahagiaan. Sesuaikan dengan keadaan. Bukan berarti kita nggak boleh mimpi ya, boleh kok asal diikuti dengan usaha.

Rezeki dalam bentuk kebugaran kadang sering kita lupakan. Sewaktu pilek baru sadar kalau bernafas tanpa kesulitan itu bahagia. Sewaktu cedera baru ngeh kalau bisa berlari kemana pun tanpa nyeri itu bahagia.

Di dalam buku ini ada beberapa cerita yang mengetuk hati. Seperti seseorang yang fokus kerja sampai lupa dengan keluarga di rumah yang butuh kasih sayang. Baginya, uang is numer uno. Akhirnya rumah tangga tidak harmonis, bercerai sampai mengganggu ke kerjaan kantor. Dari situ kita diingatkan untuk tidak berkiblat pada uang.

Ya, lebih nyaman menangis di mobil BMW ketimbang menangis di sepeda. Untuk itu usaha memang penting. Tapi kenyataannya usaha untuk meraih impian memang jauh dari mudah. Ujian di kantor, lawan bisnis, semua orang mengalaminya. Lalu dengan apa sosok sukses itu bisa melalui ujian tersebut?

Ketekunan, silaturahmi dan doa adalah caranya. Kalau seseorang fokus dengan targetnya, mau jatuh merosot dan terguling berapa kalipun mereka tetap ngotot mau mencoba. Seperti anak laki-laki yang pingin bisa naik sepeda, jatuh berkali-kali sampai bisa.

Rezeki juga bisa datang dari silaturahmi. Siapa tahu ada teman atau saudara yang meminta jasa kita dalam usahanya? Atau tiba-tiba diajak kerja sama dengan teman lama yang tahu bakatmu. Semua itu mungkin kok, asal percaya.

Poin ketiga adalah doa. Sebelumnya saya bilang kalau doa ternyata ada aturannya, kan? Di Buku Aplikasi Pencari Rezeki ini kita disadarkan kalau meminta rezeki pun ada caranya.
"Ya Allah, hamba mau motor dengan kecepatan cahaya yang warna pink ada atepnya."

Sebelum berdoa, lebih baik kita meminta ampun dan memuji sang penguasa alam semesta. Kalau meminta sesuatu ke orangtua kita perlu merendahkan suara dan menjelaskan kenapa kita pingin ini-itu, masa minta sama Allah nggak?
Buku Aplikasi Pencari Rezeki
Kita juga diingatkan untuk hati-hati dalam berdoa karena doa bukan hanya bentuk ungkapan keinginan pada Allah, doa juga harus jelas apa yang kita inginkan. Contoh doa yang tidak jelas (hal. 180)
"Ya Allah, jadikan aku orang yang cuma kipas-kipas saja dan uang mendatangiku!"  3 tahun kemudian dia jadi tukang sate.

"Ya Allah, jadikan aku orang yang hanya duduk diam, uang mendatangiku!"  2 tahun kemudian dia menjadi penjaga toilet.

Mintalah dengan spesifik. Makanya kalau berdoa nggak boleh buru-buru. Pikiran dan hati harus tenang biar bisa jelas saat memohon. Meminta dilancarkan dan dimudahkan mencari rezeki jangan dilupakan ya.

Analogi dalam buku ini unik. Saat membacanya saya baru ngeh dan paham. Analogi Facebook misalnya, kita bisa menjaga silaturahmi dengan saudara jauh, teman lama sampai kenalan dengan orang baru. Dengan memosting hobi/jualan kita, bisa saja salah satu dari friendlist mengajak kerja sama atau membeli barang yang diposting di akun facebook?

Analogi GPS juga ada, jalan mencari rezeki ada banyak namun kita harus memiliki ilmu dan skill yang memadai. Misalnya tujuan saya Ciledug tapi nggak bisa baca GPS.. Pasti nyasar berkali-kali. Kalau mau jadi pemilik hotel kita harus belajar dari nol untuk memahami dunia perhotelan.
Buku Aplikasi Pencari Rezeki
Bukan berarti yang belum punya ilmu dan skill memadai nggak bisa sukses, tapi akan diajak nyasar berkali-kali sampai tujuan. Pilihan ada di tangan masing-masing.

Analogi tentang aplikasi yang kita gunakan setiap hari dan bagaimana kita mencari rezeki masih banyak dalam buku ini. Seperti yang kalian lihat di atas, banyak kata-kata motivasi yang berwarna bikin pikiran santai.
Buku Aplikasi Pencari Rezeki
Bahasa dalam buku ini formal tapi masih bisa masuk ke otak dengan mudah. Apalagi diselingi fiksi yang memotivasi dan mengetuk hati. Buku ini cocok jadi bacaan selingan saat senggang, nggak bikin mumet.

Semoga postingan ini bermanfaat dan informatif, ya!

You Might Also Like

34 komentar

  1. bukunya ringan dan kontennya juga ringan ya jadi mudah di cerna

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mba, anak kuliahan pasti suka bacanya :D

      Hapus
  2. penuh analogi yang kena di hati. rekomended deh

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener, apalagi gambar berwananya keren dan memotivasi ^^b

      Hapus
  3. Salah doa juga bisa jadi masalah ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener mba, kudu hati-hati ternyata dalam mmeinta ^^

      Hapus
  4. Jadi pengen baca jugaaa..
    Setuju, bahwa do'a ada aturannya.. Hehe
    Yang aku tahu Allah suka klo kita lagi berdoa kayak ada bercandanya sedikit, tapi lebih suka lagi klo kita berdoanya sambil nangis.
    Mengingat dosa, meminta ampun, berdo'a akan sesuatu, lalu ditutup dengan memujiNya. (Hasil denger kajiannya Ust. Hanan Attaki)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, pas masih bocah aku berdoanya salah (kayak nodong malah..hadeh..)

      tiap tahajud rasanya kayak gimana gitu.. doanya banyak tapi dosanya lebih banyak..hiks..

      Hapus
  5. Halo mba Annafi. terima kasih sudah saling mengingatkan ya mba. Memang kadnag aku juga merasa kurang bersyukur. Rejeki hanya melihat dari materi berupa uang saja. Tapi bisa sehat juga terkadnag terlupa. Penasaran untuk membaca langsung buku ini

    BalasHapus
  6. Hwaaaa ini cocok deh buat aku bukunya. Mau beli ah. Makasih sharenya.

    Iya ih, setuju banget kalau doa harus spesifik dan jangan buru-buru. Soal dikabulkannya kapan mah ya balik ke usaha masing-masing dan Allah :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau nggak dikabulkan mungkin bisa membawa kita jadi melenceng/celaka tapi kitanya yg ga ngerti yah =_= monggo dibeli ^^)v

      Hapus
  7. sepertinya buku ini sangat menarik sekali untuk dibaca..... jadi penasaran, sehingga ada niat ingin pinjemdotcom. :)

    BalasHapus
  8. Jadi pengen punya bukunya dan membacanyaa mbaa..penasarann,..hhihihi

    BalasHapus
  9. Asyik nih bukunya, santai apalagi contoh-contohnya
    "Ya Allah, jadikan aku orang yang cuma kipas-kipas saja dan uang mendatangiku!" 3 tahun kemudian dia jadi tukang sate.

    "Ya Allah, jadikan aku orang yang hanya duduk diam, uang mendatangiku!" 2 tahun kemudian dia menjadi penjaga toilet.

    BIKIN SENYUM SAJA

    BalasHapus
  10. Ketekunan, silaturahmi dan doa adalah caranya. Kalau seseorang fokus dengan targetnya, mau jatuh merosot dan terguling berapa kalipun mereka tetap ngotot mau mencoba. Seperti anak laki-laki yang pingin bisa naik sepeda, jatuh berkali-kali sampai bisa.


    diingatkan lagi nih aku! makasih yaaa

    BalasHapus
  11. Ada kalanya kita hidup harus lebih memahami diri sendiri, melalui Aplikasi pencari Rezeki ini, pembaca dibawa dengan realita kehidupan yang penulis jalani.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya,buku ini nyelentik banget pas dibaca..mindset saya harus dirombak nih huhu

      Hapus
  12. dalam buku nya bagus sesuai dengan kenyataan yang ada

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, bikin refresh otak, apalagi kata-katanya ngena banget ^^

      Hapus
  13. Sama kaya aku, dikira isinya tentang aplikasi yg bisa diinstal di hp. 😁😁

    BalasHapus
  14. memang selama ini orang berfikir rezeki dikaitkan dengan materi ya mak, padahal mah anak sehat juga rezeki

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener banget! :D pas sakit ngeluh..manusia.. oh manusia..

      Hapus
  15. Bukunya membuka pikiran mengenai rejeki yang kita dapatkan sehari hari,dan mengajarkan banyak hal tuk meraih rejeki

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyes, saya aja baru ngeh kalo kasih sayang juga rezeki hehe

      Hapus
  16. Dari judulnya aja udah menarik nih buku, terus saya baca quote-quote juga asik. Apalagi pas mbak nya review ini, lengkap sudah penasaran saya mau pinjam buku ini. ehh beli maksudnya :D

    BalasHapus
  17. Awali mencari rezeki dengan berdoa dan sholat, agar dipermudah segala usahanya. Aplikasi Pencari Rezeki ini mengingatkan kepada kita agar terus stabil dalam beribadah.

    BalasHapus

Jangan pake link ya, terimakasih!