event

Dampak Perhutanan Sosial (Ekonomi-Sosial-Lingkungan)

Rabu, April 17, 2019



Assalamualaikum semua, semoga kabarnya baik-baik yaa, secara cuaca akhir-akhir ini susah diprediksi. Oh iya, Senin tanggal 15 April 2019 lalu saya berkesempatan untuk hadir di acara yang seru dan sangat mengedukasi yang diselenggarakan oleh ForestDigest, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ini mengajak kita untuk mengenal apa itu hutan social dan dampaknya. Acara yang membahas tentang perhutanan diselenggarakan di gedung Manggala Wanabakti dan ternyata ini adalah yang kedua! 


Ngbrlin hutan sosial

Mungkin kamu sering mendengar dan membaca kekayaan alam Indonesia mulai dari hasil laut juga perkebunannya. Namun fakta di lapangan terlihat bahwa banyak dari petani kita yang kurang sejahtera. Miris? Iya, apalagi banyak masyarakat yang enggan menekuni bidang ini. Lalu yang akan mengelola kekayaan ini siapa dan bagaimana? 

Pemerintah kita tidak tinggal diam. Dengan memberikan SK izin HKm (Hutan kemasyarakatan) pada petani hutan bisa mengurangi  jeratan kemiskinan yang ditunjukan dengan meningkatnya produksi, baik hasil hutan maupun jasa lingkungan, meningkatnya pendapatan petani serta meningkatnya penyerapan tenaga kerja di lokasi izin HKm tersebut. Belum lagi dulu sering terjadi konflik antara petani hutan dan polisi hutan yang sedang berpatroli.

Para narasumber yang hadir

Acara dimulai dengan membaca doa dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan khidmat. Dr Bambang Supriyanto selaku Dirjen Perhutanan Sosial dan kemitraan Lingkungan memberikan sambutan acara.

Beliau menjelaskan, Pemerintah mendorong hutan sosial dengan pemberian izin perhutanan sosial yang dilanjutkan dengan mendorong pembentukan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) agar usaha perhutanan sosial memiliki akses modal dan akses pasar.

“Intinya bisnis plan ini mampu meyakinkan pemberi modal untuk mau memberikan modal juga memastikan adanya akses pasar untuk produk dari hutan sosial, ini yg akan membuat usaha hutan sosial bisa berkelanjutan”, ujar Bambang.

Pak Bambang menambahkan bahwa dari data tanggal 1 April 2019, distribusi akses legal hutan sosial telah mencapai seluas 2.613.408 hektar yang dikelola oleh 5.572 kelompok yang melibatkan 656.569 kepala keluarga. Luasan tersebut termasuk penetapan areal hutan Adat seluas 32.791 hektar untuk 49 komunitas/lembaga adat.

Dengan adanya hutan sosial, masyarakat memiliki rasa memiliki terhadap hutan itu sendiri - Dirjen PSKL, Dr Bambang Supriyanto.

Kemudian acara dilanjutkan dengan Profesor Mudrajad Kuncoro naik ke podium. Beliau adalah Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada sekaligus penulis buku “Dampak Perhutanan Sosial- Prespektif Ekonomi, Sosial dan Lingkungan” Alhamdulillah saya mendapatkan copy buku ini, seneng banget!


buku Dampak Perhutanan Sosial

Dalam buku ini membahas hasil penelitian yang dilakukan pada 4 kelompok Hutan Kemasyarakatan (HKm) di beberapa lokasi seperti: HKm Mandiri di Kalibiru Yogyakarta, HKm Tani Manunggal di Playen Wonosari Yogyakarta, HKm Beringin Jaya, Tanggamus Lampung, dan HKm Sinar Mulya, Tanggamus Lampung. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa secara ekonomi pemberian izin HKm telah membuat petani hutan bebas dari kemiskinan dengan meningkatnya produksi, hasil hutan sampai jasa lingkungan, ada peningkatan pendapatan petani dan penyerapan tenaga kerja di lokasi izin HKm tersebut. Alhamdulillah! Berikut hasil KUPS (Kelompok Usaha Perhutanan Sosial) di beberapa provinsi Indonesia.

Tim peneliti dan penulis buku ini terbagi menjadi dua kelompok:


tim peneliti dan penulis

Hasil penelitian ini mendapatkan penghargaan Best Paper Award di Oxford University, UK pada Juli 2018 yang lalu dan penghargaan Best Presenter Award dari FE UIN Mulana Malik Ibrahim, Malang pada September 2018.

Apa saja yang dianalisa Prof. Mudrajad Kuncoro akan dampak ekonomi, sosial dan lingkungan dengan perhutanan?


Prof Mudrajad Kuncoro

Ekonomi: Produksi pendapatan, lapangan kerja, penurunan kemiskinan, lemitraan bisnis.
Sosial: Pandangan masyarakat, desain kelembagaan, perubahan perilaku dan kendala.
Lingkungan: Sustainalitas (tutupan lahan), ancaman (kebakaran, satwa, pencurian) dan pasrtisipasi masyarakat 

Dan dalam bedah buku kemarin, beliau menunjukkan kesimpulan hasil analisisnya. Bisa dilihat dibawah ini, bisa di klik untuk melihat lebih jelas ya.


Kesimpulan

Sederhananya, secara umum terjadi peningkatan produksi, pendapatan, penyerapan tenaga kerja. Petani HKm memiliki rumah walau beberapa masih semi permanen. Mereka juga memiliki sepeda motor.



Dampak sosialnya, meningkatkan pengetahuan tentang HKm pada masyarakat, mendorong munuclnya lembaga lokal yang baru (sejenis koperasi dan perubahan positif pada perilaku penduduk. Walaupun belum semua wilayah bisa mengurangi kemiskinan dari HKm, saya yakin kedepannya pasti bisa!

Semoga postingan ini menambah informasi dan bermanfaat, ya!  

You Might Also Like

17 komentar

  1. Semoga keributan antara pamong hutan dan masyarakat terus bisa di hindari agar masyarakat saling bergandengan tangan untuk saling menjaga hutan

    BalasHapus
  2. Sekarang ada peningkatan, mulai banyak dibukanya hutan pemerintah seperti hutan pinus untuk dijadikan tempat tujuan wisata sehingga mendorong masyarakat sekitar untuk aktif berperan, entah sebagai pedagang atau turut mengelola hutan wisata itu agar lebih baik lagi.
    Hutan pinus di desa saya telah diubah menjadi area wisata, membantu perekonomian masyarakat dan menggerakkan pemerintah desa agar aktif bersama karatng taruna setempat. Dampaknya hutan jadi lebih dijaga karena rasa memiliki sebagai aset bersama.
    Semoga saja hutan rakyat yang bukan untuk tujuan wisata di pelosok terpencil bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya demi kesejahteraan para penduduk sekitar.
    Jadi pengen baca bukunya juga, he he. Buku berat itu menarik karena sesungguhnya menawarkan solusi dari hasil kerja keras penelitian dan analisis.

    BalasHapus
  3. Alhamdulillah... pemberian izin HKm telah membuat kehidupan petani hutan meningkat. Semoga disertai dengan kesdaran masyarakatnya untuk terus menjaga hutan kemasyarakatan ini

    BalasHapus
  4. syukurlah ada program HKM ini..mudah-mudahan para petani indonesia makin sejahtera. saya juga berasal dari keluarga petani dan sangat mendukung program ini. namun masih banyak para petani yang masih awam dan mudah-mudahan akan ada banyak sosialisasi tentangan HKM ini supaya masyarakat lebih tahu.

    BalasHapus
  5. Perhutanan sosial itu jika dikelola dengan baik tentu akan berdampak positif bagi perekonomian daerah khususnya masyarakat sekitar hutan ya mba.. senang deh bisa baca2 tulisan tentang perhutanan sosial ini

    BalasHapus
  6. Soal hutan ini andai jaman orba tidak dibuat sewenang-wenang mungkin akan lebih baik saat ini. Dulu waktu kami mau nanam pohon di pinggir malah diketawain, lho. Ah sudahlah... Sekarang yuk mulai disiplin sejak

    BalasHapus
  7. Aku kepengen baca deh bukunya. Aku buta banget soal hutan ekonomi ini. Cek ke TKP aaah...

    BalasHapus
  8. Syukurlah udah ada program HKM ini ya mbak

    BalasHapus
  9. sebagai salahsatu paru-paru dunia sudah selayaknya Indonesia ambil peran lebih kuat untuk pelestarian hutan, bukan hanya untuk kemaslahatan nasional juga untuk umat manusia

    BalasHapus
  10. Alhamdulilah ada acara sebagus ini, semoga lain kali bisa lebih banyak mengundang peserta dari berbagai kalangan ya...

    BalasHapus
  11. Dampak sosialnya memberikan efek positif ya, karena setidaknya telah memberikan kesejateraan bagi warga sekitarnya walau tidak semua

    BalasHapus
  12. Acara yang menginformasikan tentang hutan kayak gini emang kudu diperbanyak ya mba, kalau ditempatku itu karena daerah pantai utara jadi lebih prioritas membahas hutan bakau.

    BalasHapus
  13. Assalamualaikum Wr Wb. Bisakah saya mendapat salinan materi dari para pembicaranya? Boleh dalam format PDF, Word atau Google drive. Bisa ?

    BalasHapus
  14. menarik nih bukunya, karena perhutanan sosial memang membutuhkan banya pihak agar aware dan ikut melakukan proses ini utk masyarakat desa

    BalasHapus
  15. Dampak yang terjadi cukup positif, jadi kian memberdayakan petani perhutani kian produktif dan meningkatkan terciptanya peningkatan produksi juga pendapatannya

    BalasHapus
  16. Alhamdulilah semoga acara ini dapat menginspirasi dan dapat membawa pengaruh positif kedepannya ya mba

    BalasHapus
  17. Wah semoga bs sinergi antara kebermanfaatan dan pengelolaannya ya..hingga hutan bs ttp lestari tp bermanfaat optimal jg

    BalasHapus

Jangan pake link ya, terimakasih!