lomba blog

Membangun Budaya Membaca Dengan Let's Read

Selasa, September 29, 2020

 Budaya membaca di negara kita memang belum bisa menyamai negara lain. Menurut data dari UNESCO (2016) Indonesia ada di peringkat ke 2 terbawah dalam literasi dunia, data tersebut menyatakan minat masyarakat kita hanya 0,001% atau bisa dibilang dari 1000 orang hanya 1 orang yang menjadi pembaca aktif. 

Pexels

Dampak dari malas membaca pun bisa dilihat dari banyaknya berita hoaks yang mudah beredar, cekcok antara penjual dan pembeli di lapak online, sampai menanyakan hal yang sudah ada di caption atau kolom deskripsi.. Mungkin ada yang pernah melihat hal seperti di bawah ini?

    "Kak, ukuran ini ada nggak?" - Padahal di deskripsi sudah jelas ukuran yang ada apa saja..

    "Lokasinya dimana tuh?" - Padahal lokasi jelasnya ada di kalimat ke dua...

Gifsforum . Com
Hal ini menyadarkan kita bahwa memang masih banyak masyarakat yang malas membaca. Tapi jangan sampai hal ini membuat kita terpuruk apalagi bodoamat.. Jangan, dong! Tidak ada kata telat apalagi untuk mengajarkan anak-anak untuk menyukai literasi. 

Cara yang bisa dilakukan adalah dengan memperkenalkan kegiatan membaca sedari kecil dengan membacakan cerita. Mulai dari cerita dongeng atau cerita rakyat dengan nilai moral yang bisa diteladani. Apalagi buku cerita bergambar, wah, dulu saya suka banget dan lama memilih ceita apa yang mau dibacakan. 

Pexels

Manfaat dari membaca seperti menambah wawasan, menajamkan pemahaman,  mengasah imajinasi dan kreativitas, mengisi waktu dan menjadi hiburan yang mudah dicari. Saya sendiri bisa lupa waktu saat membaca novel karena penasaran dengan jalan cerita, perkembangan para tokoh, pikiran jadi berpetualang dan melupakan sejenak realita dan pikiran negatif.

Menonton film pun menyenangkan dan menjadi jenis hiburan banyak orang, tapi dengan membaca kita jadi lebih bebas berpetualang sesuai yang ada dalam imajinasi masing-masing. Berpetualang dalam bacaan memang kontras dari menonton, tetap saja, saya suka! 

Waktu saya kecil saya gemar buku cerita bergambar, yang saya ingat saya fokus dengan gambarnya. tapi ibu saya bilang nantinya saya penasaran dengan ceritanya walaupun sudah tamat. Mulai dari kehidupan yang sejahtera itu seperti apa sampai penasaran apa ada kolam renang di istana.. Namanya juga masih kecil, hihi

Kemudian minat saya membaca pindah ke komik, mulai dari komik, kumpulan cerita, novel dan akhirnya non-fiksi. Apapun bacaannya, pokoknya jangan sampai minat baca itu hilang! 

Bersyukur banget sekarang kita hidup di jaman teknologi yang sudah maju, untuk mencari bacaan pun bisa dilakukan dimana saja seperti artikel dan buku elektronik atau e-Book.

Pasti sudah tidak asing dengan buku elektronik, kan? Tidak seperti 10 tahun yang lalu, dimana mencari e-book masih sulit, apalagi e-book dengan bahasa Indonesia.. (teringat masa-masa kuliah) Saat ini mencari e-book sangatlah mudah dan banyak juga yang tidak berbayar / gratis. Salah satunya di Let's Read

Untuk yang punya anak / adik / keponakan dan ingin mengajak mereka mencintai budaya membaca, bisa unduh aplikasi Let's Read dengan gratis. Tampilannya seperti ini di play store!

Tampilan Let's Read di playstore

Let's Read adalah aplikasi perpustakaan digital yang dibuat untuk program Books Asia oleh The Asia Foundation dengan harapan menumbuhkan budaya membaca pada anak-anak di Asia. Buku elektronik di aplikasi ini bisa di baca saat jaringan internet kita tersambung juga saat tidak tersambung (unduh bukunya dulu, ya) 

Tampilkan Let's Read

Di aplikasi Let's Read ini kita juga bisa mendapatkan buku dengan bahasa daerah dan bahasa asing. Bahasa daerah yang tersedia dalam aplikasi Let's Read seperti Bahasa Bali, Jawa, Sunda dan Minangkabau. Bahasa daerah adalah peninggalan leluhur yang harus kita jaga eksistensinya, salah satunya dengan membaca dan memahaminya dengan membaca cerita daerah. Setuju, kan? 

pengaturan bahasa e-book di aplikasi Let's Read

Hal yang saya suka lagi dari perpustakaan digital ini adalah pengaturannya.  Selain ukuran font pada e-book yang bisa disesuaikan, kita juga bisa mengubah latar e-book menjadi warna lain (kalau saya suka latar belakang hitam) agar tidak membuat mata lelah. Hal ini baru saya temukan pada aplikasi perpustakaan digital di Let's Read, keren deh! 

pengaturan di Let's Read

Sebelum maraknya perpustakaan digital, mungkin ada yang merasa berat akan harga buku cerita atau buku edukasi bergambar untuk anak. Untungnya sekarang e-book untuk anak sampai orang dewasa bisa didapatkan dimana saja dan kapan saja. 

Dokpri

Yuk kita ajak generasi penerus bangsa untuk mencintai budaya membaca sejak dini dengan Let's Read!

You Might Also Like

26 komentar

  1. Bener banget ini literasi dan minat baca orang Indonesia rendah banget. Kadang aku sampai kesal sendiri. Apa sih susahnya membaca (kecuali memang buta huruf ya). Wah bagus sekali ada aplikasi Let's Read ini yang berisi buku anak-anak. Bagi orangtua, memang harus rajin membacakan buku untuk anak sejak dini untuk memupuk minat membaca.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apalagi gampang kehasut karena baca judul aja..


      Semoga generasi penerus bangsa bisa mencintai dan menekuni literasi, aamiin

      Hapus
  2. wah aku pernah juga menulis tentang membangun keluarga literasi di rumah mba ^^ masih berkaitan sama tulisan membangun budaya membaca ini ;) boleh tukeran link?

    BalasHapus
  3. Aku dulu juga suka dibacain cerita sama ibu atau didongengin dan itu bikin aku suka baca. Gantian begitu apunya anak aku pun selalu berusaha bacakan mereka dongeng, termasuk dari Let's Read ini karena ceritanya bagus-bagus.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insyaallah anak jadi gemar membaca ya mbak 😊

      Hapus
  4. Menarik banget nih aplikasinya, sekarang lebih mudah untuk mendapat buku bacaan, cukup dari rumah aja ya. Apalagi anakku sedari kecil sudah minat membaca, apalagi kalau baca buku dongeng. Diajak ke perpustakaan aja asik sendiri sama buku yang diminati. Asiknya sekarang ada aplikasi perpustakaan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Senang ya kalau anak gemar membaca 😄 apalagi pandemi kayak gini ga bisa ke perpustakaan, untung ada perpustakaan digital ya

      Hapus
  5. Menantang banget deh kalau urusan membangun kebiasaan suka membaca untuk anak-anak.. soalnya sekarang serba mudah, lebih gampang nonton daripada baca sepertinya. Aku mau coba donlot app nya ah biar anakku juga tertarik membaca. Makasii infonyaa kakaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau nonton tontonan edukasi masih mending mba, kalo udah keasyikan main game yg riweh 😔

      Hapus
  6. Smoga makin byk anak yg cibta membaca, emg peran orangtua itu yg pling berpengaruh, dan mencontohkan adalah cara yg paling jitu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin mba, iya nih tantangan banget ya. Empower our gadget sebisa mungkin agar anak cinta literasi

      Hapus
  7. aku juga instal, karena memang free ya mba jadi lumayan buat selingan bahan bacaan anak di rumah. ceritanya juga beragam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, tinggal download buku yg disukai juga biar hemat kuota, hehe

      Hapus
  8. Baca ngga melulu soal baca buku ya Mbak. Contohnya baca deskripsi barang jualan ya :D Let's Read ternyata sekece itu ya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa, banyak yg malas baca kolom deskripsi 😣 iyaa, pengaturannya bisa ganti background jadi gelap, bikin mata ga capek~

      Hapus
  9. senengnya sekarang ya membaca sudah dimudahkan dg banyak aplikasi dongeng gini, aku pensaran jg nih :)

    BalasHapus
  10. Budaya baca di kalangan kita memang termasuk rendah menurut saya. Seperti di lingkungan saya sendiri nih, susah banget ngajak baca itu.

    Tapi meski anak sudah bisa baca, saya ga menghapus aplikasi let's read ini lho. Saya sendiri suka sih baca buku anak hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya nba, apalagi gambar-gambarnya cakep , jadi kangen masa kecil 😄

      Hapus
  11. Aku baru tahu nih aplikasi ini Mba, bisa baca-baca via gawai. Yang pasti bukan baca caption doang tapi buku yang bisa meningkatkan daya ingat, kosa kata juga wawasan.

    BalasHapus
  12. Berasa keliling dunia ya dengan Lets Read..seru..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, jadi tahu dongeng, budaya dan pakaian tradisional negara lain

      Hapus
  13. Bener banget budaya membaca di Indonesia mesti ditingkatkan, agar lebih cerdas dalam menghadapi sesuatu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener mas, paling ga, ga gampang percaya berita hoaks dan rajin recheck into

      Hapus

Jangan pake link ya, terimakasih!