lifestyle

Bahaya Sampah Makanan Dan Tips Mengolah Sampah Makanan di Rumah

Sabtu, April 24, 2021

Gaya hidup minim sampah makanan mulai saya kenal saat masa pandemi. Dimana banyak orang yang mengalami kesulitan untuk makan sehari-hari tapi faktanya, Indonesia menjadi peringkat kedua dalam hal membuang sampah makanan. Bingung? Iya. Kecewa? Iya juga. Kok bisa?

Sampah makanan di Indonesia

Padahal banyak masyarakat kita yang kurang gizi, kurang mampu, kok kita yang menghasilkan sampah makanan? Masuk 3 besar lagi. Rasanya ironis. Dikutip dari kompas.com (13/10/20) kita membuang 13 juta ton sampah sisa makanan setara 500 kali berat Monas.

Apa penyebab sampah makanan di Indonesia?

  • Lapar mata

Ada yang pernah beli bahan makanan lebih banyak dari yang diperlukan? Misalnya di pasar atau supermarket (bahkan market place)? Pasti pernah mengalaminya ya. Bilangnya untuk stok di rumah, mau coba resep baru, atau biar nggak keluar-keluar lagi.

Nyatanya beberapa bahan makanan tersebut jadi pajangan di kulkas atau lemari dalam waktu yang lama. Kalau ingat kemudian dicek ternyata  sudah tidak segar kemudian dibuang.

Belum lagi lapar mata di suatu acara, karena aji mumpung jadi ambil porsi jumbo atau coba semua menu, sayangnya nggak habis. Sisa makanannya berujung di tempat samah deh..

  • Masak Berlebihan (Over produce)

Mengingat negara kita punya ragam adat dan budaya, pasti banyak juga acara perayaan ya. Yang disayangkan, banyak orang yang memasak secara berlebihan. Ya, kita bisa memberi makanan sisa seusai acara pada tamu. Tapi banyak yang belum memraktikkan hal ini. Belum lagi kalau ada tamu yang makannya tidak dihabiskan..

Kenapa kita harus memulai gaya hidup minim sampah makanan? Selain membuang tenaga manusia, dampak sampah makanan bisa mengancam keragaman hewan sampai mempercepat pemanasan global. Panik? Panik, lah!

Tapi tidak hanya itu, dampak sampah makanan bisa dilihat di bawah ini:

Bahaya sampah makanan

Sampah Makanan Memicu Efek Rumah kaca

Sampah makanan yang membusuk akan memproduksi gas metana dan karbon dioksida. Gas metana sendiri merupakan gas efek rumah kaca. Semakin banyak gas dari sampah yang membusuk, akan berdampak meningkatkannya pemanasan global.

·  Merusak Lahan

Lahan yang digunakan untuk pertanian dan peternakan bakal sia-sia kalau kita membuang sampah makanan seenaknya. Belum kalau lahannya tidak dirawat, yang ada petani dan peternak kesulitan memenuhi kebutuhan masyarakat.

Membuang Pasokan Air

Dalam memproduksi makanan seperti menanam, menumbuhkan dan memproduksi butuh jutaan galon air. Kalau tiap tahunnya ada 1,3 juta sampah makanan, artinya ada 45 triliun galon air yang terbuang juga.

 Menghabiskan Minyak Bumi

Minyak bumi juga ambil andil dalam proses produksi makanan. Mulai dari penanaman yang membutuhkan mesin bajak, distribusi makanan dari 1 wilayah ke wilayah lain, penyimpanan makanan dan proses memasak. Membuang sampah makanan dalam jumlah besar sama saja membuang minyak bumi.

 Mengancam Ekosistem Mahluk Hidup

Lahan hutan yang diahlifungsikan menjadi perkebunan atau peternakan bisa mengancam ekosistem hewan di hutan karena kehilangan habitatnya.

Bagaimana? Dampak buruk sampah makanan bukan hal yang sepele ya..

Apa kita bisa mengurangi jumlah sampah sisa makanan dari rumah? Kalau mau pasti bisa. Caranya mulai dari diri sendiri tentunya. Berikut tips sederhana memulai gaya hidup minim sampah makanan.

Buat catatan belanja

Sederhana tapi sangat membantu kita dari belanja berlebihan. Buat planning menu makan untuk seminggu, atau acara. Jangan membiasakan belanja bahan makanan dalam jumlah banyak, apalagi kalau tempat penyimpanan di rumah tidak memadai. Kalau sudah membusuk, sama saja membuang bahan makanan dan uang.

Ambil porsi secukupnya

Ini berlaku di acara atau saat makan di luar. Daripada mengambil banyak dan tidak habis, lebih baik ambil porsi kecil. Biasanya di acara banyak makanan yang bisa dicoba. Tidak menyakiti perut dan tidak menambah sampah makanan.

Ikuti Akun Media Sosial Yang Membahas Food Waste

Adanya medsos memudahkan kita mencari informasi. Kita bisa mengikuti akun yang khusus membahas topik ini (food waste) seperti @Bandungfoodsmartcity di instagram dan Youtube. Banyak tips menyimpan makanan juga. Isi waktu sekaligus menambah wawasan, kenapa tidak?

Olah sampah makanan / sampah rumah tangga

Banyak hal yang bisa kita lakukan dengan sisa makanan. Misalnya seperti skincare dan pupuk. Untuk pecinta DIY skincare atau body care pasti tidak asing dengan tips  menggunakan ampas kopi sebagai lulur tubuh dan ampas teh untuk lulur wajah

Tapi tahu nggak, sampah sisa makanan seperti sayur, kulit pisang, kulit bawang atau kulit telur bisa dijadikan pupuk organik rumahan lho! Ibuku sudah sering memraktikkan ini.

Pupuk organik cair dari kulit bawang 

Pupuk cair dari sampah kulit bawang

Kebanyakan orang tahu pupuk organik seperti kompos dari kotoran hewan seperti pupuk Guano dari kotoran kelelawar. Ternyata sisa kulit bawang merah/putih/bombai juga bisa dijadikan pupuk organik, bisa buat sendiri di rumah lagi! 

Dikutip dari situs pertanian.go.id, kandungan dalam kulit bawang seperti kalium, magnesium, fosfor dan besi berguna untuk menyuburkan tanaman.

Caranya kita kumpulkan kulit bawang sekitar ± 100 gram kulit bawang merah kemudian rendam di air ± 500 ml. Biarkan rendaman tersebut selama seminggu.

Bagaimana dengan sampah rumah tangga seperti sisa makanan? Bisa diolah juga tentunya. Ibu saya  membuat kompos dari sampah sisa makanan di lubang biopori.

Apa itu lubang biopori? Dikutip dari halaman Wikipedia, lubang biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai resapan air.

 Selain berguna untuk penyerapan air juga bisa jadi tempat sampah organik. Hal ini juga bisa menyuburkan tanah. Bersumber dari halaman pediailmu.com, diameter lubang biopori umumnya 10-30cm dan  kedalaman lubangnya sekitar 100cm.

Di bawah ini foto lubang biopori di rumah saya. Isinya sampah organik mulai dari sisa makanan dan dedaunan yang gugur dari pepohonan di halaman rumah. Dan foto bagian kanan pupuk limbah organik sudah jadi.

Biopori di rumah

Cara membuat sampah organik menjadi pupuk: Potong kecil-kecil sampah (dedaunan) dan kulit buah-buahan untuk mempermudah proses pelapukan. proses sampah menjadi kompos butuh waktu 1-3 bulan.

Ini cara keluarga saya mengolah sampah makanan. Apa kalian punya tips menarik untuk meminimalisir sampah makanan? Share di kolom komentar ya!

Semoga postingan ini bermanfaat dan informatif, have a good weekend!

You Might Also Like

105 komentar

  1. Wah PR bangeett nih...
    Dari pada beli pupuk tanaman, mending bikin sendiri ya kak..
    Selain lebih hemat, sampah di rumah pun jadi lebih berguna..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selain itu, kalau banyak masyarakat yg menerapkan pengolahan sampah organik di rumah, timbunan sampah di TPS bisa berkurang ya mba

      Hapus
  2. Lapar mata bisa juga, padahal seharusnya dapat dipertimbangkan sebelum ambil makanan ya. Bakal habiskah, dan bakal sukakah.. Mendingan balik lagi, dari pada kebanyakan terus dibuang ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener mba, kalo lihat banyak sisa makanan di rumah makan atau acara rasanya kesal sendiri..

      Hapus
  3. Astagfirullah sedih bgt stlah baca ini. Kadang suka ga sadar kalo aku tuh suka mubazir begini. Pengen mulai kelola sampah dari skrg. Bismillah..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku juga, ini masih belajar biar ga lapar mata pas ke pasar kok mbaa

      Hapus
  4. memang ay di rumah hrs makan secukupnya. apalagi aku sekaarng tinggal berdua yang tukang ngabisin makanan sdh merantau, jd benar2 janagn sampai berlebihan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biar ga dibuang-buang ya mba. Kalo sisa banyak bisa berbagi ke tetangga hehe

      Hapus
    2. Benar Mama Tira, usahakan memang jangan sampai berlebihan ambil makanan ya, di tempat lain masih ada yang kekurangan makanan

      Hapus
  5. Aku termasuk orang yg gampang bgt buang2 makanan, kalau ga abis, ga udah buang aja, nah kalau suami termasuk orang yg ga mau buang2 makanan, jdi kalau beli lauk gitu trs ga abis, panasin aja buat besok.

    Kalau aku udah agak males kalau makan yg angetan hihi, tapi kalau dibuang begitu saja, selain banyak dampak negatif diatas sebenarnya aku juga berpikir byk bgt orang yg ga bisa makan layak seperti kita, tp aku malah buang2 makanan hikshiks, harus lebih bijak kalau beli makanan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku biasanya dipanaskan lagi buat lauk nantinya, atau olah jadi menu lain yg ga riweh mba

      Di rumah sering kecele di sayuran, kadang beli banyak karena kang sayur jarang-jarang lewatnya. Pas udah layu dipotong masukin ke biopori, masih harus belajar biar ga lapar mata pas belanja

      Hapus
  6. Setuju dengan tips dan ajakan pada tulisan ini. Jangan memasak atau menyimpan stock makanan berlebih agar jangan jadi sampah jika tak dibutuhkan lagi. Baiknya dijadikan kompos saja agar berguna bagi tanaman. Nice artikel 👍👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih mba, dengan mengelola sampah makanan jadi pupuk bisa menghemat pengeluaran juga yaa

      Hapus
  7. Makanya aku skr udh jaraaaang banget ke restoran Ayce mba. Apalagi yg mahal. Krn makin kesini porsi makanku ga banyak lagi. Sementara kalo di ayce, sering ngeliat orang2 kalo ambil bisa segunung, trus kebuang. Untungnya udh banyak konsep ayce yg mencharge kalo ada sisa makanan. Biar org2 ngambilnya mikir juga.

    Di rumah sendiri aku wanti2 asistenku yg tugasnya masak, jgn berlebihan. Secukupnya aja. Malah kalo sampe ada sisa, aku jadiin menu besoknya :p. Biar ga Mubazir lah. Kalo utk kompos, aku belum bisa, secara ga ada halaman. Apalagi apartmen hahahah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dari kecil aku selalu diingetin ibuku, pas ke acara makan-makan jangan ambil kebanyakan, biar yg lain juga dapat. Ternyata juga mencegah makanan acara terbang ya

      Hapus
  8. di tempat trmsuk minim lahan jd ga bisa buat biopori. jdinha smapah dikumpulin di bak khusus sanpah makanan diambil petugas sampah dan diolah sm petugas hehe

    BalasHapus
  9. Thx infonya. Biasanya bulan Ramadan ini sampah makanan meningkat karena tidak bisa mengukur diri saat sahur dan buka puasa. Bahkan ada yang berpikiran lebih baik berlebih ketersediaan makanannya daripada kurang. Kalau saya sih itulah gunanya memelihara kucing. Sisa daging segera dikasihkan ke kucing. Sisa makanan lain juga ada yang disukai dan dikasihkan ke burung

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin karena pas Ramadan harga pada naik jadi beli banyak ya..

      Toss, kadang aku kasih kucing juga, gemuk jadinya hehe

      Hapus
  10. Lapar mata ini yang susah ya, kalo aku menyiasatinya jangan keluar rumah dalam keadaan lapar, ha, ha. Pasti kalo liat jajanan bawaannya pengen beli. Apalagi kalo sore gini, pas bulan puasa. Wah, jajanan di mana-mana menggoda untuk dibeli. Sayang juga kalo beli akhirnya nggak kemakan.

    Mencatat apa saja yang mau dibeli juga jadi siasatku. Jadi kalo keluar untuk cari bahan makanan/beli lauk yang dibeli juga nggak banyak2.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo aku di sayuran, kang sayur ga tiap hari lewat, jadi niatnya stok. Seringnya banyak yg layuu.. masukin ke biopori jadinya hiks

      Hapus
  11. Memang kita gak boleh berlebihan dalam mengkonsumsi ya, efeknya ke lingkungan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banyak yg ga nyangka ternyata sampah makanan bisa memperparah pemanasan global juga 😔

      Hapus
  12. Sebenarnya ada banyak cara agar kita menghasilkan sampah makanan seminim mungkin ya ... dalam tulisan ini malah memuatnya dengan lengkap.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, semoga informasinya bermanfaat ya mba

      Hapus
  13. lapar mata ini mba yang saya sendiri belum bisa kontrol, kalau belanja tuh mau beliin semuanya, pokoknya impulsnya masih tinggi deh, wajib dikontrol. Tapi saya biasanya belanjanya banyak sayuran dan buah sih, jadi minim plastik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tos mba, aku di sayur yg masih beli kebanyakan.. mumpung tukang sayur lewat. Tim tas belanja bersatu!

      Hapus
  14. Banyak cara yang untuk membuat sampah makanan menjadi hal yang berguna contohnya dengan lubang biopori ini, kudu dipraktekkan nih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba, selain untuk sampah organik bisa menyuburkan tanah juga!

      Hapus
  15. Wah keren banget konsep dan pemikiran nya mom sangat mendetail saya jd paham ternyata dampaknya meluas bgt y

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mom, kalau udah tahu begini semoga kita bisa mengubah kebiasaan lapar mata dan over produce ya

      Hapus
  16. Wah ngeri y limbah makanan seberat 600x monas.makasi tipsnya kak bikin kita gak mubasir thd mknan

    BalasHapus
  17. Yang miris penghasil sampah makanan tertinggi adalah negeri2 muslim. Padahal dalam Islam jelas sekali tentang ketidkbolehan mubadzir.

    Semoga dengan semakin gencarnya edukasi semacam ini, bisa semakin menyadarkan kita semua untuk tidak lagi memproduksi sampah makanan. Hindari penyebabnya dan tahu solusinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba, kalau ingat provinsi atau negara yg masyarakatnya sulit mencari makan rasanya ironis banget..

      Aamiin, semoga banyak yg mengangkat isu ini ke masyarakat ya mba

      Hapus
  18. iya di dalam tulisan ini lengkap banget diulas tips mengolah sampah makanan di rumah. tujuannya tentu untuk membuat lingkungan tetap terjaga baik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, semoga bermanfaat informasinya ya mba😄

      Hapus
  19. Tipsnya untuk membuat pupuk organik dengan bahan kulit bawang menarik sekali Mbak. Saya baru tahu kalau ternyata kulit bawang bisa dimanfaatkan (dengan cara yang cukup simple) untuk dijadikan pupuk organik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih mba, aku juga tahunya pas pandemi ini. Bantu-bantu ibuku berkebun hehe.. dipraktikkan yuk!

      Hapus
  20. Memasak atau belanja berlebihan bahaya banget sih. Jadi bikin kita mubazir buang-buang makanan. Padahal banyak orang di luar sana kelaparan ya. Apalagi ramadhan kaya gini. Harus pinter-pinter mengelola makanan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lagi bulan puasa begini bisa diakali dengan berbagi makanan untuk petugas keamanan di kawasan rumah hehe

      Hapus
  21. Baru tahu kalau kulit bawang juga bisa diolah jadi pupuk organik cair. Selama ini selalu berusaha nggak buang makanan, jadi anak-anak juga diajarin ambil makan secukupnya di manapun berada termasuk saat makan AYCE. Supaya nggak lapar mata dan akhirnya buang-buang makanan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalaupun mau coba makanan di tempat all you can eat sedikit-sedikit aja ya biar nggak terbuang

      Hapus
  22. Indonesia paling banyak menghasilkan sampah makanan. Butuh kesadaran tinggi dari individu utk menghindari makanan menjadi sampah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pelan-pelan mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran, insyaallah bisa , aamiin

      Hapus
  23. Masha Allah, telaten banget ya kak. Jadi tertampar karena masih belum sepeduli itu dengan sampah makanan. Terima kasih banyak ya kak informasinya, sangat insightful ~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama kak, semoga bermanfaat infonya. Aku masih latihan kok, yg telaten ibuku hihi

      Hapus
  24. Wah ternyata lubang biopori bisa diisi sampah organik dr sisa makanan ya? Selama ini taunya dr daun2 gtu
    Iya nih skrng sampah makanan tu kalau bisa dibikin zero, masak secukupnya , makan harus abis. Supaya gk ada yg terbuang sia2

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sisa makanan kayak sayur atau kulit buah bisa kok mba

      Bismillah kita bisa mengubah kebiasaan menyisakan makanan ya mba

      Hapus
  25. thanks mba infonya, bener banget laper mata nih ya mba yang biasanya bikin nambah bahan makanan dan akhirnya mubazir, bulan ramadhan nih ya mbakin banyak bahan makanan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama mba, iya nih.. apalagi suka ada diskon atau mau nyetok ya hehe.. harus direm nih

      Hapus
    2. Setuju kak, lapar mata memang sesuatu yang harus dihempaskan. Sebab masih ada orang lain di belahan bumi sana yang membutuhkan makanan kan

      Hapus
  26. Laper mata! Ini PR terbesar aku, kadang suka segala dibeli apalagi klo temen yang jualannya.. Hadeuh.. Semoga bisa makin mindful sebelum berbelanja bahan makanan.. Aamiin~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lapar mata ini aku juga mba, tapi lebih ke cemilan 🙁

      Aamiin mba, biar nggak buang-buang makanan dan uang yaa

      Hapus
  27. Merasa tersindir di headline Laper Mata.. Itu aku banget kak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebagai yg ngetik, maap mas 🙏 saya juga masih belajar, lapar mata bahaya yak

      Hapus
  28. Aku juga harus belajar banyak nih mengolah sampah makanan di rumah, kadang suka merasa bersalah. Walaupun sesungguhnya sudah dihitung gak boleh banyak-banyak tapi pasti ada aja sisa sampah makanannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Godaan diskon sama mager kadang bikin kita belanja berlebihan ya mba, semoga kita bisa mengolah sampah dari rumah untuk mencegah pemanasan global

      Hapus
  29. Salah satu cara mengurangi sampah dapur itu adalah dengan cara composting. Cuma masih banyak yang belum mengerti bagaimana caranya termasuk saya hehehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba, aku aja diajarin ibuku bikin pupuk cairnya

      Hapus
  30. menarik nih, bisa ya bikin kompos dari makanan sisa yang ada di rumah, tapi tentu juga harus diminimalisir ya sampah rumah tangga

    BalasHapus
  31. Kayaknya emang harus belajar mengeloloa sampah sisa ya. Apalagi paksu lagi demen tanaman, lumayan kalau bikin pupuk organik sendiri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa sekalian bonding time sama keluarga yaa

      Hapus
  32. saya selalu tuh kumpul kulit bawang lalu dimasukin ke dalam botol, tapi berakhir dibuang juga karena bingung mau dijadikan pupuk dimana secara gak ada tanaman di rumah.
    pengen banget bisa buat lubang piori juga tapi belum kesampaian sih ini. :/

    BalasHapus
  33. Wah aku baru tahu ada akun2 yang membahas soal food waste mbak.
    Bener nih sampah makanan di rumah terutama yang gak kemakan tu eman2 banget, makanya nih kudu membiasakan diri belanja seperlunya, masak secukupnya, dan makan jg jangan terlalu geragas sampai diambil semua trus kalau gk abis dibuang ya
    Makasih artikelnya, menarik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama mba, semoga bermanfaat!

      Iya, aku juga baru nemu akunnya bulan lalu hehe

      Hapus
  34. wah salut mbak punya lubang biopori.
    aku masih memilah sampah organik dengan anorganik aja nih. Itupun moody, hehe
    kalau lihat makanan tersisa itu sayang banget apalagi lupa panasin trus jadi basi deh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Akupun masih moody, ibuku yg rajin hehe

      Kadang sedih sendiri kalo lihat makanan basi kayak sisa sayur huhu

      Hapus
  35. Ternyata yg biasanya kita buang begitu saja masih bsa bermanfaat ya mba, smoga Allah mampukan aku utk mengolah sedemikian rupa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin, aku juga semoga bisa disiplin..

      Hapus
  36. Lapar mata itu aku bgt nih. Kyknya mau beli semua kalo lagi belanja di pasar atau swalayan. Semoga bisa berubah nih lebih bijak dlm belanja dan mengelola sampah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mba nggak sendirian, aku juga 😅 bismillah bisa lebih bijak belanja dan mengelola sampah makanan

      Hapus
  37. Ambil porsi secukupnya vs lapar mata ini memang bertolak belakang tapi ya itu solusinya ya. Dengan begitu bisa meminimalisir sampah makanan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salah satu solusi yg paling sederhana ya ambil porsi secukupnya ya kak

      Hapus
  38. Mengelola sampah makanan di rumah ini emang masih jadi PR banget sih buatku, kadang tuh saking takutnya gak mau masak atau jajan berlebihan karena sayang banget kebuang. Tapi ini sebelum aku tau kalau sampah makanan bisa diolah ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di rumah lagi latihan ga belanja banyak, kadang masih aja beli sayur kebanyakan tapi masaknya nanti-nanti jadi busuk huhu

      Hapus
  39. miris memang kalau melihat makanan berlebih yang dibuang oleh rumah tangga. Untung sekarang sudah melakukan manajemen ngolah makanan, jadi pasti abis deh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apalagi pas keinget banyak yang susah cari makan ya kao, double sedihnya..

      Hapus
  40. Makasih banyak mba sudah mengingatkan untuk selalu nggak buang-buang makanan dan mengelola sampah dengan minim

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama mba, semoga kita bisa mengubah kebiasaan asal membuang sampah makanan yaa

      Hapus
  41. sebagai reminder banget untuk membeli makanan dan kebutuhan makanan yang dibutuhkan saja, jangan kalap

    BalasHapus
    Balasan
    1. Noted kak, sekaligus irit pengeluaran ya

      Hapus
  42. Membuat catatan sebelum belanja tuh saya banget. Nggak mau belanja berlebihan di luar budget hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga gitu kok, biar gak boros 😁

      Hapus
  43. Ironis banget :'( Omong-omong soal orang yang nggak ngabisin makanan di piringnya, ada sebagian masyarakat yang secara turun-temurun beranggapan bahwa "ngabisin makanan di piring sampai tak bersisa adalah perbuatan nggak sopan". :'(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hah.. aku baru denger mba? Dari kecil malah disuruh habisin makanan di piring biar petaninya ga nangis.. itu dari daerah mana? 😬

      Hapus
  44. Makasih banyak neh tipsnya, soalnya sampah rumah tangga kalau nggak dikelola bener emang beneran bikin galau. Terlebih tiap hari pasti ada kan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pasti ada, makanya kalo sisa makanan bisa diolah lagi ya olah lagi sebelum dibuang ke biopori kalo di rumahku hehe

      Hapus
  45. Bener setuju bangets, jangan berlebihan dalam memilih makanan. Dulu sejak kecil, aku selalu diingatkan utk ambil porsi yg pas. Jangan sampai membuang makanan. Lihat mereka yg kelaparan. Itu terpatri sampe sekarang. Jd suka merasa berdosa kalo buang2 makanan, sementara orang lain sulit cari makanan.

    BalasHapus
  46. sharingnya bermanfaat sekali ya mba, selama ini saya buang sampah ya buang sampah aja, baca ini jadi bahan renungan juga saya untuk bisa menjaga alam dengan cara mengolah sampah dengan tepat

    BalasHapus
  47. Lapar mata dan over produce, bener-bener jadi masalah aku sekarang kak. Terlebih yang lapar mata sih apalagi kalau udah pergi belanja di mall, duh, semua bumbu-bumbu diborong, bahan ini itu diborong apalagi frozen food. Perlu lebih belajar lagi nih.

    BalasHapus
  48. Hampir seluruh rumah pastinya memiliki sampah makanan ya terutama yang memasak sendiri pasti biasanya bahan-bahan masakan pun tersisa. Ternyata sampah makanan sampai memicu gas rumah kaca ya. Harus lebih aware lagi nih dan harus bisa mengolah sampah makanan yang ada di rumah.

    BalasHapus
  49. mengelola sampah makanan ini yang kami lakukan di rumah. Dipisahkan sampah makanan, bahkan pernah kami jadikan pupuk organik

    BalasHapus
  50. Baru tau kalo makanan busuk juga bisa berpengaruh ke efek rumah kaca. Jadi ikut merasa bersalah selama ini masih suka nyia-nyiain makanan

    BalasHapus
  51. Bagus banget bahasannya, saya pun suka miris ngeliat onggokan sayur layu dan busuk di pasar, terbuang sampe berkarung-karung.

    Kukit bawang selama ini cuma kubikin jadi rebusan telur pindang, ternyata bisa jadi pupuk organik ya

    BalasHapus
  52. Di rumah, saya juga mengandalkan kulit telur, kulit bawang dan air cuci beras jadi pupuk organik buat tanaman. Lumayanlah, bisa lebih hemat plus tanaman jadi subur. Kepikiran pengen bikin lubang biopori tapi belum kesampaian

    BalasHapus
  53. Ngeri banget ya Mbak akibat yang ditimbulkan kalau sampah makanan terus dihasilkan tanpa ada upaya dari masing-masing kita buat mengatasinya, dapat mengancam ekosistem malah ya, noted. Yuk ambil, makan, habiskan ah kl makan apa2 tuh.

    BalasHapus
  54. Aq nih kalau masak berusaha banget supaya jumlah nya pas dengan orang di rumah. Biar ga ada yg nyisa atau kebuang gitu. Bener banget jadi banyak dampak negatif nya ya

    BalasHapus
  55. Jujur aja aku masih PR banget nih mengenai mengelola sampah rumah tangga huhu selain lahan terbatas terus ya biasanya di wilayah kami langsung plek gitu sampahnya. Untuk menguranginya sih jujur aja aku lebih bijak pemakaiannya jangan sampai sia2 kebuang banyak.

    BalasHapus
  56. waahhh salut banget deh, si kaka rajin dan komit banget mengolah sampahnya. Inspiring aku banget kak, coba ahh aku ikutin di weekend ini.

    BalasHapus
  57. Problematika kita banget nih soal sampah. Sampah rumah tangga yang banyak banget kadang bingung mau nguranginnya gimana. Perlu edukasi yang kenceng lagi gimana sampah sebenarnya bisa diolah jadi sesuatu yang baru. Cuma ya itu, butuh waktu banget ya

    BalasHapus
  58. Tanpa kita sadari sampah rumah tangga juga berperan dalam menumpuknya jumlah sampah di Indonesia. Harus belajar lagi buat mengurangi konsumsi plastik dan menggunakan bahan yg bisa dipakai kembali

    BalasHapus
  59. Waah, Masha Allah terima kasih banyak ya kak untuk tips dan informasinya. Bahas makanan dan sampai selalu menyenangkan. Tapi kadang memang butuh niat kuat dan effort yang besar but dijalankan dan iqtiqomah yaa. Bismillah, semoga bisa!
    Ditunggu informasi dan tips menarik lainnya ♥

    BalasHapus

Jangan pake link ya, terimakasih!