Salah satu cara mengembalikan pikiran segar kembali dari kesibukan sehari-hari adalah dengan menonton. Menonton film di Televisi dan bioskop menjadi pilihan masyarakat dari berbagai usia dan saya yakin termasuk Anda juga. Apakah Anda pecinta film? Jika ya, jangan lewati begitu saja acara yang sangat unik di bulan Mei mendatang 'Europe On Screen'. Pada tanggal 25 April lalu saya dan dua rekan dari Blogger Jakarta berkesempatan menghadiri press conference 'Europe On Screen 2017'
Europe On Screen 2017 |
Europe On Screen adalah festival film yang akan menayangkan film-film terbaik dari Eropa. Di tahun 2017 event ini akan diselenggarakan di Jakarta, Medan, Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Bali. Ikuti akun socmed mereka agar tidak ketinggalan beritanya di Twitter dan Instagramnya: @europanonscreen
Di Indonesia banyak masyarakat yang belum mengenal film-film dari Eropa dan dengan Europe On Screen kita bisa mengenal film-film yang berkualitas dengan kisah-kisah yang tak kalah menarik dari film Hollywood. Pada jumpa pers yang diselenggarakan di Pullman Hotel, Charles Michel Geurts, Kuasa Usaha yang juga Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia menyatakan bahwa Uni Eropa sangat bangga bisa mempersembahkan film-film pilihan terbaik bagi masyarakat Indonesia.
Di Indonesia banyak masyarakat yang belum mengenal film-film dari Eropa dan dengan Europe On Screen kita bisa mengenal film-film yang berkualitas dengan kisah-kisah yang tak kalah menarik dari film Hollywood. Pada jumpa pers yang diselenggarakan di Pullman Hotel, Charles Michel Geurts, Kuasa Usaha yang juga Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia menyatakan bahwa Uni Eropa sangat bangga bisa mempersembahkan film-film pilihan terbaik bagi masyarakat Indonesia.
Europe On Screen 2017 l source |
"Film adalah aset yang penting untuk perekonomian Eropa" Jelas beliau. Selain itu lewat film yang ditayangkan Europe On Screen secara tidak langsung kita akan mengenal lokasi, jenis musik, budaya dan tradisi dari negara di Eropa yang bisa menambah wawasan dan kreatifitas bagi masyarakat Indonesia. Ada banyak film yang akan ditayangkan selama event ini berlangsung-gratis.
74 film terpilih tentunya berkualitas karena yang akan ditayangkan adalah film yang berhasil mendapatkan penghargaan bergangsi seperti Festival Film Berlin, Oscar, Golden Globe, Film Eropa Terbaik 2016 dan masih banyak lagi.
Festival film ini dibagi menjadi 3 bagian yakni XTRA Section, DISCOVERY Section dan DOCUMENTARY Section. Di bagian XTRA akan menampilkan 18 film. Film-film ini adalah film box office di Eropa atau pemenang Piala Oscar atau pemenang Festival Film Cannes. Film- film ini akan di putar di Erasmus Huis, GoetheHaus, Institut Francais, Istituto Italiano dan Kineforum. Semuanya GRATIS.
74 film terpilih tentunya berkualitas karena yang akan ditayangkan adalah film yang berhasil mendapatkan penghargaan bergangsi seperti Festival Film Berlin, Oscar, Golden Globe, Film Eropa Terbaik 2016 dan masih banyak lagi.
Festival film ini dibagi menjadi 3 bagian yakni XTRA Section, DISCOVERY Section dan DOCUMENTARY Section. Di bagian XTRA akan menampilkan 18 film. Film-film ini adalah film box office di Eropa atau pemenang Piala Oscar atau pemenang Festival Film Cannes. Film- film ini akan di putar di Erasmus Huis, GoetheHaus, Institut Francais, Istituto Italiano dan Kineforum. Semuanya GRATIS.
Di bagian DISCOVERY akan menampilkan film yang sama bagusnya dari sutradara yang terkenal seperti Dardenne brothers, Jerzy Skolimowski, Fatih Akin dan film dari sutradara yang berbakat. Dan bagian DOCUMENTARY akan menampilkan film dokumenter teratas dari Eropa.
Lalu ada bagian tambahan seperti THE RETRO / FOCUS Section yang akan menayangkan 3 film dari the Spanish master Luis Buñuel dan 3 films dari Alfred Hitchcock, Master of Suspense. Salah satu film dari Alfred Hitchcock yang akan ditayangkan adalah “Blackmail” (1929). Film ini dibuat pada zaman transisi dari film bisu ke film suara. Program ini merupakan kerjasama Europe on Screen dan Sjuman School of Music.
OPEN AIR SCREENINGS (Pemutaran Open Air) akan menayangkan film-film Eropa yang pernah ditayangkan di bioskop Indonesia beberapa tahun lalu. pemutaran Open Air akan di adakan setiap malam di Erasmus Huis, 4 malam di Mall Bintaro Exchange dan 6 hari diGandaria City Mall. Film-Film di Bintaro XChange dan Gandaria City Mall dilengkapi dengan subtitle Bahasa Indonesia secara cuma-cuma atau gratis!
Terakhir ada bagian QUESTION & ANSWER yang mendatangkan tamu internasional (sutradara, produser, actor) yang akan menghadiri pemutaran filmnya untuk sesi tanya-jawab.Dalam jumpa pers seusai pemutaran film A Man Called Ove ada sesi diskusi dan tanya jawab dengan Orlow Seunke (direktor festival) dan Yulia Evina dengan para jurnalis, komunitas pecinta film dan blogger yang hadir. Diskusi yang dibicarakan adalah bagaimana film Eropa bisa dikenal luas di Indonesia kedepannya juga bagaimana film Indonesia bisa berkembang di festival film internasional.
Lalu ada bagian tambahan seperti THE RETRO / FOCUS Section yang akan menayangkan 3 film dari the Spanish master Luis Buñuel dan 3 films dari Alfred Hitchcock, Master of Suspense. Salah satu film dari Alfred Hitchcock yang akan ditayangkan adalah “Blackmail” (1929). Film ini dibuat pada zaman transisi dari film bisu ke film suara. Program ini merupakan kerjasama Europe on Screen dan Sjuman School of Music.
OPEN AIR SCREENINGS (Pemutaran Open Air) akan menayangkan film-film Eropa yang pernah ditayangkan di bioskop Indonesia beberapa tahun lalu. pemutaran Open Air akan di adakan setiap malam di Erasmus Huis, 4 malam di Mall Bintaro Exchange dan 6 hari diGandaria City Mall. Film-Film di Bintaro XChange dan Gandaria City Mall dilengkapi dengan subtitle Bahasa Indonesia secara cuma-cuma atau gratis!
Terakhir ada bagian QUESTION & ANSWER yang mendatangkan tamu internasional (sutradara, produser, actor) yang akan menghadiri pemutaran filmnya untuk sesi tanya-jawab.Dalam jumpa pers seusai pemutaran film A Man Called Ove ada sesi diskusi dan tanya jawab dengan Orlow Seunke (direktor festival) dan Yulia Evina dengan para jurnalis, komunitas pecinta film dan blogger yang hadir. Diskusi yang dibicarakan adalah bagaimana film Eropa bisa dikenal luas di Indonesia kedepannya juga bagaimana film Indonesia bisa berkembang di festival film internasional.
Yulia Evina dan Orlow Seunke pada acara Europe On Screen 2017 l source |
Film yang kami tonton (A Man Called Ove) bergenre drama-komedi. Mengisahkan Ove, seorang duda tua yang depresi akan hidupnya yang dilalui dengan duka dan merencanakan bunuh diri namun niatannya sering gagal oleh ulah tetangganya. Film ini membuatmu tertawa dan terenyuh, musik backgroundnya juga unik dan sukses mendukung atmosfir apalagi saat Ove menangis. Saya rekomen film ini buat ditonton sekeluarga.
ve
pemutaran film A Man Called O |
Europe On Screen 2017 source |
Bagi pecinta film tidak boleh melewatkan festival film ini, untuk jadwal film yang akan di putar atau kalau memiliki pertanyaan tertentu Anda bisa menghubungi admin socmed Europe On Screen atau melalui e-mail info@europeonscreen.org untuk informasi lebih lengkap bisa cek di official websitenya di http://europeonscreen.org/
Terimakasih Blogger Jakarta sudah memberikan kesempatan menghadiri acara jumpa pers Euroope On Screen 2017!